Sebagai contoh seorang ibu hamil, Eva Aprilia (24), mengaku kini hanya bisa datang sendiri untuk periksa kehamilan di klinik dekat rumahnya daerah Cipayung, Jakarta Timur. Sang suami yang biasa menemani harus menunggu di luar karena klinik hanya mengizinkan pasien masuk.
"Ada susternya gitu jaga di depan pintu. Pas baru dateng di meja depan udah disiapin hand sanitizer terus disuruh pakai sebelum masuk, abis itu dicek suhu. Yang boleh masuk yang sakit aja, yang nganter disuruh tunggu di luar," kata Eva pada detikcom, Kamis (9/4/2020)
"Khusus untuk ibu hamil yang boleh periksa usia kandungannya harus di atas 30 minggu. Di bawah itu gak boleh check-up," lanjutnya.
Sementara itu pasien kanker Radian Nyi Sukmasari (28) bercerita rumah sakit tempatnya biasa kontrol mulai mempersingkat waktu kunjungan. Wanita yang akrab disapa Dian ini masih menjalani terapi untuk kanker payudara yang metastasis ke tulang belakang.
"Waktu berobat lebih terbatas dan pendek. Selebihnya sama aja," ungkap Dian.
(fds/up)











































