Terdapat petisi online yang menyerukan pengunduran pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Petisi ini telah ditandatangi oleh 912.251 orang di situs Change.org pada Senin (13/4/2020).
Tedros Adhanom Ghebreyesus telah memimpin WHO sejak Juli 2017 sebagai Direktur Jenderal. Kepemimpinannya saat ini mendapat kecaman atas penanganan terhadap pandemi virus Corona COVID-19 yang dinilai lambat.
Pada 23 Januari lalu, Tedros menolak menyatakan wabah virus Corona COVID-19 di China sebagai keadaaan darurat kesehatan global. Virus Corona saat ini telah menjangkit 1,8 juta orang dan menewaskan lebih dari 114 ribu orang di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam petisi tersebut, Tedros dituduh tidak melakukan investigasi apapun kepada China saat wabah ini dimulai. Ia dinilai percaya dengan jumlah orang yang terinfeksi dan kematian yang dilaporkan dari negara tersebut.
"Kami sangat berpikir Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak cocok untuk perannya sebagai Direktur Jenderal WHO. Banyak dari kita benar-benar kecewa. Kami percaya WHO seharusnya netral secara politik," isi petisi dari Change.org yang menyerukan Tedros mundur dari jabatannya.
Anggota Parlemen Amerika Serikat menjadi salah satu yang mengkritik keras kebijakan Tedros. Pada Kamis (9/4/2020) sekelompok Republikan dari Komite Pengawasan DPR AS menulis surat kepada Tedros yang menuntut agar ia mengungkap hubungannya dengan para pejabat China.
"Sepanjang Krisis, WHO telah menghindar dari menyalahkan pemerintah China. Anda sebagai pemimpin WHO, bahkan melangkah lebih jauh dengan memuji transparan pemerintah China selama krisis, ketika pada kenyataanya rezim secara konsisten berbohong kepada dunia dengan melaporkan statistik infeksi dan kematian yang palsu," isi surat anggota parlemen AS kepada Tedros, dilansir Fox News.
Sebelumya pada hari Rabu (8/4/2020) Tedros menyerang Presiden AS Donald Trump. Tedros menuduh Trump mempolitisasi pandemi Corona setelah ancamannya akan memotong dana AS ke WHO.
"Jika Anda tidak ingin lebih banyak kantong mayat, jangan menahan diri untuk mempolitisir. Mohon karantina untuk mempolitisasi COVID-19," kata Tedros di sebuah konferensi pers.
(naf/naf)











































