Sejak kemunculannya di akhir 2019, virus Corona COVID-19 diketahui menyerang organ paru-paru penderitanya. Tetapi, kini dokter telah menemukan efek virus ini pada beberapa organ tubuh lainnya.
Beberapa ahli kesehatan menganggap COVID-19 sebagai penyakit yang sulit untuk dikenali. Bahkan penyakit ini bisa menyebabkan berbagai gejala tak biasa, seperti diare, kehilangan indra penciuman dan perasa, nyeri otot, mata merah muda, hingga muncul ruam.
Tapi, bagaimana virus Corona bisa merusak organ tubuh lain?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika virus Corona masuk ke tubuh melalui mulut, hidung, atau mata, virus ini langsung menargetkan reseptor yang disebut ACE2 yang ada di berbagai organ tubuh. Virus itu menempel pada ACE2 dan menjadikan sel manusia untuk tempat berkembang hingga terjadi infeksi.
Mengutip Medical Daily, pada orang yang imunitasnya lemah, virus ini bisa masuk lebih jauh ke dalam tubuh. Ia akan mulai menyerang paru-paru, otot jantung, ginjal, pembuluh darah, hati, hingga ke sistem saraf pusat.
Hal itu membuat mereka yang lanjut usia dan memiliki penyakit akut seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal dan sebagainya lebih rentan terserang virus. Tak hanya organ dalam, organ luar seperti kulit pun juga terkena dampaknya sampai muncul ruam kemerahan.
Salah satu dokter kulit dari Texas, dr Sanober Amin, mengatakan beberapa pasien yang positif terinfeksi mengalami pembekuan pembuluh darah di dekat kulitnya. Dokter menyebut keadaan ini dengan 'COVID jari kaki', karena sebagian besar penggumpalan darah terjadi di jari-jari kaki.
Sampai saat ini, para peneliti pun masih belum menemukan jawaban bagaimana virus ini bisa membuat perubahan besar pada tubuh. Mereka juga sedang menentukan secara jelas mana yang benar-benar disebabkan virusnya dan mana yang hanya terkait dengan kondisi tubuhnya.
(sao/kna)











































