Ilmuwan China Sebut Kecil Kemungkinan Corona Berakhir Tahun Ini

Ilmuwan China Sebut Kecil Kemungkinan Corona Berakhir Tahun Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 30 Apr 2020 09:03 WIB
Indonesian police check a car passenger at a checkpoint during the imposition of large-scale restriction to curb the spread of the new coronavirus outbreak on a toll road in Cikarang, West Java, Indonesia, Friday, April 24, 2020. Indonesia is suspending passenger flights and rail service as it restricts people in the worlds most populous Muslim nation from traveling to their hometowns during the Islamic holy month of Ramadan because of the coronavirus outbreak. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Virus Corona COVID-19 (Foto: AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta -

Sebuah laporan dari para ilmuwan di China mengungkapkan kecil kemungkinannya virus Corona COVID-19 bisa diselesaikan tahun ini. Mereka berpendapat bahwa virus ini mungkin akan berkembang dalam gelombang, seperti halnya flu.

Para ilmuwan percaya patogen di balik pandemi ini akan mengikuti pola penyakit flu, yang bisa kembali setiap tahun. Menurut mereka, virus ini bisa menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala apapun.

Artinya, kemungkinan banyak dari mereka bisa menyebarkan virus itu tanpa menyadarinya. Jadi bisa saja virus ini akan terus menyebar dan berkembang tiap tahunnya seperti flu.

Foto: infografis detikHealth

"Epidemi ini sangat mungkin bisa hidup berdampingan dengan manusia dalam waktu yang lama, menjadi wabah musiman, dan berkelanjutan pada tubuh manusia," kata Jin Qi, Direktur Institute of Pathogen Biology, di Akademi Ilmu Kedokteran China.

Dikutip dari Medical Daily, menurut Kepala departemen penyakit menular Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, Wang Guiqiang, meski virus ini peka terhadap panas belum tentu membuat kasusnya menurun.

ADVERTISEMENT

"Virus ini peka terhadap panas dalam suhu 56 derajat Celcius selama 30 menit, tapi cuaca pun tidak akan pernah sepanas itu. Jadi, secara global bahkan pada musim panas, kecil kemungkinan penurunan kasus yang signifikan," jelasnya.




(sao/up)