Tak hanya pada dewasa, saat ini kita perlu mengetahui kondisi kesehatan jiwa anak dan remaja. Di tengah keadaan pandemi virus Corona COVID-19, kesehatan jiwa anak dan remaja juga perlu mendapatkan perhatian.
Pada layanan psikologis Corona www.pdskji.org, Psikiater dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan terdapat 1.522 pengakses yang memiliki kondisi berbeda. Tiga masalah psikologis yang ditemui yakni kondisi cemas, depresi dan trauma psikologis. Ditemukan 63 persen dari pengakses mengalami kecemasan dan 66 persen mengeluh depresi.
Depresi dan kecemasan di masa pandemi ini tak hanya dialami oleh orang tua saja, anak dan remaja juga rentan mengalaminya.
"Menjaga kesehatan orang tua dan anak juga penting, dan apabila kita menemukan bahwa ada suatu perubahan pada anak dan remaja kita, jangan ragu-ragu untuk minta pertolongan tenaga profesional kesehatan jiwa bila dibutuhkan," ujar dr Lahargo, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (1/5/2020).
Berikut cara menjaga kesehatan jiwa menurut dr Lahargo:
- Selalu hadir dengan kesungguhan hati untuk anak dan remaja
- Beri anak kesempatan untuk terhubung dengan teman-temannya
- Berikan informasi yang tepat terkait COVID-19
- Batasi informasi yang belum pasti kebenarannya
- Ciptakan situasi yang aman secara fisik dan emosional
- Ajak anak untuk sibuk dan produktif
- Latih anak untuk membantu dirinya sendiri
"Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jangan ragu-ragu berkonsultasi dengan profesional apabila dibutuhkan," pungkasnya.
(kna/kna)