Selandia Baru kini hanya memiliki satu kasus virus Corona COVID-19 aktif. Tercatat dalam satu minggu terakhir tidak ada kasus baru virus Corona yang dilaporkan.
"Untuk hari ketujuh berturut-turut, tidak ada kasus baru COVID-19 yang dilaporkan di Selandia Baru," kata Kementerian Kesehatan setempat pada hari Jumat (28/5/2020).
Laporan ini datang di hari yang sama saat pembatasan Selandia Baru mulai dilonggarkan. Kini pemerintah Selandia Baru mengizinkan pertemuan yang melibatkan hingga seratus orang, seperti pernikahan, pesta, pemakaman, dan acara besar lainnya. Restoran pun kembali dibuka dan dapat menampung 100 orang selama protokol kesehatan selalu diterapkan.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah berulang kali mendesak agar berhati-hati meskipun Selandia Baru telah merayakan keberhasilan dalam memerangi wabah virus Corona COVID-19.
"Kami telah memenangkan pertempuran itu," kata Ardern.
"Tetapi kita harus tetap waspada jika kita ingin tetap seperti itu," lanjutnya.
Apa yang Dilakukan Selandia Baru?
Perdana menteri Selandia Baru sebelumnya mengatakan telah dengan mengambil tindakan tegas dan langkah awal untuk meminimalkan dampak virus Corona di negaranya.
"Pada pertengahan Maret, ketika banyak kasus meledak di Italia dan Spanyol, Ardern memerintahkan siapa pun yang memasuki Selandia Baru untuk dikarantina," demikian laporan NPR, Jason Beaubien.
"Pada saat itu, negara itu telah mengkonfirmasi hanya enam kasus. Beberapa hari kemudian, pada 19 Maret, Ardern menutup perjalanan ke negara itu, yang pada dasarnya melarang semua orang asing memasuki negara kepulauan dengan 4,8 juta orang," lanjut keterangan NPR.
Selandia Baru juga dikatakan telah mengeluarkan sistem lockdown secara ketat dengan bertahap yaitu menutup sekolah, bisnis, dan perjalanan. Sistem itu bekerja dengan baik dan memungkinkan Selandia Baru untuk mengizinkan bisnis dan sekolah dibuka kembali awal bulan ini.
Dalam upaya untuk membantu perekonomian negara dengan memperkuat pariwisata domestik, Ardern juga mendesak para sektor bisnis untuk mempertimbangkan izin bekerja kembali bagi karyawan selama empat hari dalam seminggu. Tentunya setelah melihat perkembangan kasus Corona tampak teratasi.
(naf/up)