Jumlah spesimen yang diperiksa pemerintah Indonesia berdasarkan laporan pada Selasa (16/6/2020) tercatat sejumlah 17.052 spesimen. Dari hasil ini didapatkan penambahan 1.106 orang yang positif virus Corona. Sebanyak 580 orang dinyatakan sembuh, 33 orang lainnya meninggal dunia.
"Hari ini kita melakukan pemeriksaan 17.52 spesimen, sehingga total yang kita periksa 540.115 spesimen," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (16/6/2020).
Prof dr Abdul Kadir PhD, SpTHT(K), MARS, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menjelaskan jumlah pemeriksaan spesimen di Indonesia masih jauh dari kapasitas maksimal yang bisa didapatkan. Saat ini menurut Prof Kadir jumlah pemeriksaan spesimen maksimal di Indonesia seharusnya dapat mencapai 30.900 per hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penyebab sedikitnya jumlah pemeriksaan spesimen berkaitan dengan pengerjaan di laboratorium yang belum maksimal. Salah satunya durasi laboratorium yang hanya mampu bekerja selama 6 jam dalam pemeriksaan spesimen per harinya.
"Banyak laboratorium jam kerjanya sudah terbatas, mungkin 6 jam sehari, karena memang keterbatasan sumber daya manusia, logistik, dan sebagainya," ujar Prof Kadir dalam siaran langsung BNPB, Selasa (16/6/2020).
Untuk mengatasi hal ini, Prof Kadir mengatakan pemerintah akan memperpanjang jam kerja laboratorium menjadi 12 jam dalam sehari.
"Oleh karena itu untuk mencapai 30 Ribu (pemeriksaan) strategi kita yang adalah melipatgandakan jam kerja," sambungnya.
"Yang dulunya cuma 6 jam kita minta 12 jam perhari," tutupnya.
(up/up)











































