Ilmuwan di dunia kini tengah berlomba mengembangkan vaksin Corona. Beberapa di antaranya ada yang berhasil menghasilkan antibodi dan tengah melanjutkan uji coba ke tahap selanjutnya.
Namun, ahli menyebut vaksin Corona pertama nantinya akan memiliki keterbatasan. Benarkah demikian?
"Apa itu perlindungan terhadap infeksi? Apa perlindungan terhadap penyakit? Apa perlindungan terhadap sakit yang berat? Ini mungkin sebuah vaksin yang hanya melindungi dari sakit berat," ungkap Robin Shattock, profesor Imperial College London yang juga memimpin pengembangan percobaan vaksin, dikutip dari Bloomberg.
"Vaksin perlu melindungi dari penyakit, belum tentu infeksi," kata Dennis Burton, peneliti imunologi dan vaksin di Scripps Research di La Jolla, California.
Para ahli meyakini bahwa orang-orang yang diberi vaksin Corona nantinya akan kembali ke kehidupan normal mereka dengan bebas, padahal bukan seperti itu masalahnya. Disebutkan, masih ada kemungkinan terinfeksi.
"Dugaanku adalah sehari setelah seseorang diimunisasi, mereka akan berpikir, aku bisa kembali normal. Semuanya akan baik-baik saja," kata wakil kanselir di Washington University.
Selain itu, virus disebut memiliki kemampuan menginfeksi tanpa gejala. Meskipun vaksin adalah senjata yang efektif, vaksin Corona disebut hanya efektif pada beberapa orang.
(naf/kna)












































