Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sampai sujud dan menangis di depan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dalam audiensi dengan IDI Jatim dan IDI Surabaya, Risma sampai 2 kali sujud meluapkan emosinya.
Dalam audiensi tersebut, Risma mendengarkan keluhan para dokter di rumah sakit rujukan virus Corona COVID-19. Terpojok dan merasa disalahkan, Risma meluapkan emosinya dengan sujud dan menangis.
Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Clinic mentakan, luapan emosi seseorang bisa memicu respons spontan seperti dialami Risma. Ini bisa berdampak pada perilaku yang terlihat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika orang bereaksi berbeda dari biasanya tentu ada proses yang berbeda juga yang terjadi dalam diri orang tersebut. Bisa diprediksikan pada kejadian ini ada sesuatu yang sangat besar yang dirasakan secara psikis sehingga muncul dalam bentuk perilaku," jelasnya.
Sementara itu, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengingatkan bahwa luapan emosi yang meledak-ledak seperti yang sering ditunjukkan Risma juga bisa berdampak negatif bagi kejiwaan. Seseorang disarankan untuk bisa mengendalikannya.
"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," kata Vero.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi adalah sebagai berikut:
1. Manajemen pernapasan
Saat emosi mulai tak tertahan, disarankan untuk menarik napas perlahan selama 3 detik, tahan 3 detik, dan hembuskan perlahan selama 3 detik. Ulangi.
2. Ubah posisi
Motion berpengaruh pada emotion. Demikian kata Rahma. Dicontohkan, jika sedang berdiri maka cobalah untuk duduk. Demikian juga sebaliknya.
3. Time out
Menjauh sementara dari situasi yang memicu emosi adalah langkah yang tempat untuk menenangkan pikiran.
4. Selesaikan masalah
Terus menerus menghindar juga tidak sehat. Pada saat yang tepat, selesaikan masalah agar emosi tetap terjaga.
(up/up)











































