Tim pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa pada pekan terakhir bulan Agustus 2020 lalu, terjadi kenaikan kasus positif yang tinggi. Kenaikan yang terjadi dalam waktu satu minggu mencapai 32,9 persen.
Menurut Aisyah, kondisi kasus positif di 3 minggu sebelumnya cukup stabil hanya naik 4 persen atau turun 0,1 persen. Tetapi, jumlah kasus ini tiba-tiba naik sampai menyentuh angka 32,9 persen yang ternyata disumbang dari 5 provinsi yang empat di antaranya berada di Pulau Jawa.
"Jadi kalau kita lihat DKI Jakarta, ada Jawa Barat, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah ini masuk ke dalam empat provinsi penyumbang kasus tertinggi pada pekan terakhir kemarin," jelasnya dalam siaran pers di YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).
Kenaikan yang terjadi pada pekan terakhir Agustus itu sangat bervariasi. Berikut daftar 5 provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi di minggu terakhir bulan Agustus 2020:
- DKI Jakarta naik 36,9 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 4.076 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 5.568 kasus - Jawa Barat naik 137,8 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 707 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.681 kasus - Jawa Timur naik 20,8 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 2.401 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 2.901 kasus - Jawa Tengah naik 56,4 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 837 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.309 kasus - Kalimantan Timur naik 39,2 persen
Pada dua pekan lalu (17-23 Agustus) ada 737 kasus
Pada pekan terakhir (24-30 Agustus) menjadi 1.019 kasus
Apakah kenaikan ini terjadi dari efek liburan panjang?
"Ya bisa jadi kita juga melihat ada efek libur panjang juga pada kenaikan jumlah kasus yang ada, terutama di Pulau Jawa tadi. Karena kita melihat cukup tinggi naiknya, apalagi mobilitas di Pulau Jawa kan cukup sangat tinggi sekali terutama liburan panjang kemarin," kata Aisyah.
Menurut Aisyah, dampak dari liburan panjang kepada meningkatnya kasus positif COVID-19 di Indonesia ini tidak langsung terjadi dalam waktu 1-2 hari pasca liburan. Tetapi, manifestasinya mulai terlihat sekitar 2-3 minggu.
"Manifestasinya ketika sudah mulai bergejala baru datang ke rumah sakit dan diperiksa. Ini mungkin akan ada delay sekitar 2-3 minggu baru kelihatan naiknya di mana," ujarnya.
Aisyah menambahkan, meningkatnya kasus di Pulau Jawa terjadi di beberapa klaster. Di Jawa Timur kenaikan kasus terjadi dari pesantren dan di Jawa Barat berasal dari klaster industri. Jumlah kasus ini disebut Aisyah juga menyumbang angka yang cukup tinggi ke beberapa provinsi.
(sao/up)