Menjaga jarak merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menekan penyebaran virus di masa pandemi ini. Dilansir dari situs covid19.go.id, terhitung per 2 Oktober, sudah ada 295.499 orang yang terindikasi positif COVID-19.
Penyebaran COVID-19 yang terus meningkat menimbulkan banyak stigma negatif di masyarakat. Stigma negatif tersebut dapat mengganggu upaya untuk menghentikan wabah.
Orang yang merasa khawatir dijauhi bisa saja berusaha menghindari tes atau pengobatan Corona meskipun mereka belum tentu terjangkit. Di sisi lain, tenaga kesehatan pun terus bekerja untuk melakukan pemeriksaan hingga merawat pasien. Oleh karenanya, stigma negatif ini juga bisa menambah beban yang sudah ada.
Baca juga: 3 Jurus Tangkal Corona: Iman, Aman, dan Imun |
Oleh karena itu, perlu adanya cara untuk mencegah stigma yang terjadi di masyarakat. Dikutip dari bagian edukasi di situs covid19.go.id, berikut ini ada beberapa cara untuk melawan stigma tersebut.
Jangan Berbagi Ketakutan
Berbagi dalam hal kepanikan atau ketakutan sebaiknya dihindari. Jika ada yang dites positif atau baru mulai ingin mencoba tes, janganlah memojokkan mereka. Jangan juga memojokkan tenaga kesehatan dan pihak lain yang bekerja untuk menghentikan wabah.
Berikan Empati
Empati dan rasa kasih sayang dapat ditunjukkan kepada orang yang terkena virus. Masyarakat tidak perlu khawatir untuk memberikannya karena bisa melalui digital seperti pesan WhatsApp dan Video Call. Menjaga jarak bukan berarti tidak dapat bersosialisasi.
Cari Fakta Tentang COVID-19
Pelajari apa saja yang bisa dilakukan untuk melindungi diri. Jangan terjebak dengan berita-berita tidak benar atau hoaks. Dengan memperdalam fakta yang ada, maka stigma bisa dihilangkan.
Itulah beberapa cara untuk melawan stigma. Dalam menghadapi pandemi ini, pemerintah sedang mengkampanyekan sebuah gerakan bernama #IngatPesanIbu. Melalui kampanye ini, pemerintah berharap masyarakat bisa patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sebagaimana seorang anak patuh terhadap ibunya sendiri.
"Kampanye ingat pesan ibu kami munculkan karena setelah beberapa bulan kita melihat berbagai cara, kita upayakan dalam rangka meyakinkan masyarakat agar bisa patuh pada protokol kesehatan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito.
Adapun kampanye #IngatPesanIbu membawa misi untuk mengajak masyarakat Indonesia melakukan 3M: Mencuci tangan #cucitangan, menjaga jarak #jagajarak, dan memakai masker #pakaimasker. Mari jaga keluarga dan orang terdekat kita dengan mengikuti 3M tersebut dan menghilangkan stigma COVID-19.
(akn/ega)