Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
MENU
Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
Yang sedang ramai dicari
  1. Loading...
Promoted
Terakhir yang dicari
    Loading...
detikHealth Fotohealth

Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 25 Agu 2017 14:07 WIB

Jakarta - Kelompok Saracen ditangkap polisi karena menebar isu kebencian, Hoax dan Sara. Mengapa isu kebencian ini mudah dimanfaatkan? Simak penjelasan psikolog:

Psikolog Elizabeth Santosa kepada detikHealth beberapa waktu lalu mengatakan orang-orang yang gemar menyebarkan hoax, kebencian dan isu SARA rata-rata memiliki sifat impulsif, tidak memiliki manajemen emosi yang baik dan kurang percaya diri. (Foto: Sindikat Saracen penyebar isu SARA)
Sifat membenci suatu kelompok yang berbeda disebut Elizabeth merupakan bentukan lingkungan. Kepribadian mudah tersulut emosi dan provokatif misalnya, lahir dari lingkungan yang gemar melakukan perundungan atau bullying. (Foto: thinkstock)
Di sisi lain, orang yang senang menyebarkan hoax, SARA dan kebencian, diduga kuat memiliki gangguan neurotik. Gangguan neurotik adalah kondisi di mana seseorang memiliki masalah mental yang kronis namun masih bisa berfungsi normal seperti biasanya. (Foto: thinkstock)
Orang-orang yang menebar kebencian dan hoax berlindung dibalik kritik. Padahal mengkritik dan menghujat adalah dua hal yang berbeda. Mengkritik adalah memberikan saran yang membangun, sementara menghujat adalah menyerang pihak lain. (Foto: Ilustrasi Medsos/Gagah Wijoseno)
Padahal bisa jadi, hoax dan kebencian yang mereka keluarkan tidak memiliki nilai kritik sama sekali, seperti yang dilakukan kelompok Saracen, yang memiliki omset ratusan miliar. (Foto: Infografis oleh Mindra Purnomo-detikcom)
Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
Menebar Hoax dan Kebencian ala Saracen dari Kacamata Psikologis
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita detikcom Lainnya