Inilah yang Terjadi Jika Wanita Mengonsumsi 'Obat Kuat' Viagra

Inilah yang Terjadi Jika Wanita Mengonsumsi 'Obat Kuat' Viagra

- detikHealth
Selasa, 24 Sep 2013 11:28 WIB
Inilah yang Terjadi Jika Wanita Mengonsumsi Obat Kuat Viagra
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Jakarta - Viagra atau sildenafil citrate dikenal secara global sebagai obat erektogenik yang dapat membantu pria penderita disfungsi ereksi atau impotensi agar bisa berhubungan intim. Obat ini sangat dikenal sebagai 'obat kuat' untuk para pria. Lantas apa jadinya bila Viagra dikonsumsi oleh wanita?

Viagra awalnya diformulasikan untuk menyembuhkan angina (sakit jantung), nyeri dada dan tekanan darah tinggi yang dialami oleh laki-laki dan perempuan.

Tapi siapa sangka saat diujikan ke laki-laki justru menunjukkan efek samping atipikal ereksi. Karena efek samping justru membuat penis berdiri maka dilakukan penelitian lebih lanjut. Hasilnya sungguh mengejutkan karena molekul dalam obat ini efektif dalam menyembuhkan disfungsi ereksi (impotensi) dan membantu memberikan kekuatan untuk laki-laki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viagra mengandung sildenafil sitrat sebagai bahan dasar dan bekerja untuk relaksasi otot penis dan mengatur serta mempertahankan aliran darah ke organ kelamin laki-laki, sehingga dapat membantu mencapai ereksi terhadap beberapa rangsangan seksual.

Karena dikenal sebagai 'obat kuat', Viagra pun sangat identik dengan pria. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa Viagra pun bermanfaat untuk wanita. Inilah yang terjadi jika wanita mengonsumsi 'obat kuat Viagra, seperti dilansir Livestrong, Selasa (24/9/2013):

1. Wanita Pra-menopause (Sebelum Menopause)

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Menurut sebuah studi pada Desember 2003 dari University of Catania di Italia, wanita pra-menopause yang mengonsumsi sildenafil melaporkan peningkatan gairah seksual, hampir dua kali lipat lebih dari plasebo.

2. Wanita Pasca-menopause (Setelah Menopause)

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Sebuah studi terpisah melaporkan efek dari pengonsumsian sildenafil oleh wanita pasca-menopause. Penelitian ini, selesai pada bulan Maret 1999 oleh para peneliti di Columbia University di New York, melaporkan bahwa 18,1 persen wanita yang menyelesaikan studi menemukan peningkatan yang signifikan dalam fungsi seksual mereka, termasuk gairah seksual.

3. Peningkatan Denyut Jantung

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Data dari studi ketiga pada wanita pra-menopause bulan Juni 2000, yang dilakukan oleh para ahli dari Mount Sinai School of Medicine di New York, menunjukkan bahwa pengonsumsian sildenafil dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung kira-kira empat sampai lima kali per menit.

4. Menurunkan Tekanan Darah

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Data dari studi Sipski dan rekan juga menunjukkan bahwa sildenafil dapat menurunkan tekanan darah pada wanita rata-rata 2-4 mm/Hg.

5. Efek Samping

Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Efek samping yang umum dialami oleh wanita di antara tiga studi adalah sakit kepala dan pusing. Efek samping ini menyebabkan beberapa wanita berhenti minum 'obat kuat lelaki' tersebut.
Halaman 2 dari 6
Menurut sebuah studi pada Desember 2003 dari University of Catania di Italia, wanita pra-menopause yang mengonsumsi sildenafil melaporkan peningkatan gairah seksual, hampir dua kali lipat lebih dari plasebo.

Sebuah studi terpisah melaporkan efek dari pengonsumsian sildenafil oleh wanita pasca-menopause. Penelitian ini, selesai pada bulan Maret 1999 oleh para peneliti di Columbia University di New York, melaporkan bahwa 18,1 persen wanita yang menyelesaikan studi menemukan peningkatan yang signifikan dalam fungsi seksual mereka, termasuk gairah seksual.

Data dari studi ketiga pada wanita pra-menopause bulan Juni 2000, yang dilakukan oleh para ahli dari Mount Sinai School of Medicine di New York, menunjukkan bahwa pengonsumsian sildenafil dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung kira-kira empat sampai lima kali per menit.

Data dari studi Sipski dan rekan juga menunjukkan bahwa sildenafil dapat menurunkan tekanan darah pada wanita rata-rata 2-4 mm/Hg.

Efek samping yang umum dialami oleh wanita di antara tiga studi adalah sakit kepala dan pusing. Efek samping ini menyebabkan beberapa wanita berhenti minum 'obat kuat lelaki' tersebut.

(mer/vit)

Berita Terkait