Jakarta -
Hal-hal yang berbau seksual biasanya menarik minat banyak orang karena memang merupakan suatu yang alamiah. Tapi pada orang yang mengalami fobia, semua yang berhubungan dengan seks bisa membuatnya mengalami mimpi buruk.
Berikut beberapa fobia atau ketakutan berlebihan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks, seperti dilansir Spike, Selasa (10/12/2013):
1. Parthenophobia, Takut Perawan
Ilustrasi (Foto: getty image)
|
Parthenophobia adalah ketakutan berlebih dengan perawan atau gadis-gadis muda, yang bisa membuat masa sekolah atau kuliah agak sulit bagi penderitanya.
Orang yang menderita fobia ini bisa mengalami serangan panik atau kecemasan yang parah hanya karena memikirkan berada di dekat seorang perawan. Tidak hanya takut perawan dalam arti seksual, ketakutan juga datang dalam kehidupan biasa, meskipun mereka menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah tidak rasional.
2. Oneirogmophobia, Takut Mimpi Basah
Ilustrasi (Foto: getty image)
|
Ini adalah ketakutan abnormal mengalami mimpi basah (nocturnal emission). Mimpi basah adalah bagian yang aneh dari remaja dan nocturnal emission pertama manusia bisa menjadi pengalaman mengganggu dan memalukan.
Orang yang menderita Oneirogmophobia bisa begitu takut mengalami mimpi basah bahkan menolak untuk tidur. Tak hanya pria, wanita juga bisa mengalami mimpi basah, meskipun kurang terlihat dan cara yang tidak terlalu berantakan.
3. Sexual Claustrophobia, Takut Bercinta di Ruang Tertutup
Ilustrasi (Foto: getty image)
|
Seperti namanya, sexual claustrophobia adalah takut berhubungan seks di ruang tertutup. Ini salah satu fobia yang dapat membawa Anda ke dalam banyak masalah, karena biasanya menyebabkan bersanggama di ruang terbuka.
4. Malaxophobia, Takut dengan 'Permainan' Seks
Ilustrasi (Foto: getty image)
|
Istilah ini pada dasarnya mengacu pada takut berhubungan intim. Orang yang menderita malaxophobia takut untuk membelai, mengelus, atau bermanja-manja. Orang dengan malaxophobia biasanya juga takut melakukan foreplay.
5. Erotophobia, Takut Berbicara Soal Seks
Ilustrasi (Foto: getty image)
|
Erotophobia adalah takut berbicara tentang seks. Orang dengan fobia ini tidak takut berhubungan seks, hanya tidak ingin membicarakannya, mendiskusikannya, atau bahkan membaca tentang seks.
Orang yang menderita erotophobia akan bereaksi secara negatif terhadap materi seksual yang eksplisit, yang dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Penderitanya lebih cenderung mengalami kehamilan yang tidak direncanakan dan terinfeksi penyakit menular seksual.
Parthenophobia adalah ketakutan berlebih dengan perawan atau gadis-gadis muda, yang bisa membuat masa sekolah atau kuliah agak sulit bagi penderitanya.
Orang yang menderita fobia ini bisa mengalami serangan panik atau kecemasan yang parah hanya karena memikirkan berada di dekat seorang perawan. Tidak hanya takut perawan dalam arti seksual, ketakutan juga datang dalam kehidupan biasa, meskipun mereka menyadari sepenuhnya bahwa ini adalah tidak rasional.
Ini adalah ketakutan abnormal mengalami mimpi basah (nocturnal emission). Mimpi basah adalah bagian yang aneh dari remaja dan nocturnal emission pertama manusia bisa menjadi pengalaman mengganggu dan memalukan.
Orang yang menderita Oneirogmophobia bisa begitu takut mengalami mimpi basah bahkan menolak untuk tidur. Tak hanya pria, wanita juga bisa mengalami mimpi basah, meskipun kurang terlihat dan cara yang tidak terlalu berantakan.
Seperti namanya, sexual claustrophobia adalah takut berhubungan seks di ruang tertutup. Ini salah satu fobia yang dapat membawa Anda ke dalam banyak masalah, karena biasanya menyebabkan bersanggama di ruang terbuka.
Istilah ini pada dasarnya mengacu pada takut berhubungan intim. Orang yang menderita malaxophobia takut untuk membelai, mengelus, atau bermanja-manja. Orang dengan malaxophobia biasanya juga takut melakukan foreplay.
Erotophobia adalah takut berbicara tentang seks. Orang dengan fobia ini tidak takut berhubungan seks, hanya tidak ingin membicarakannya, mendiskusikannya, atau bahkan membaca tentang seks.
Orang yang menderita erotophobia akan bereaksi secara negatif terhadap materi seksual yang eksplisit, yang dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan. Penderitanya lebih cenderung mengalami kehamilan yang tidak direncanakan dan terinfeksi penyakit menular seksual.
(mer/up)