5 Alasan untuk Tidak Mengandalkan Sanggama Terputus

5 Alasan untuk Tidak Mengandalkan Sanggama Terputus

- detikHealth
Selasa, 14 Jan 2014 16:09 WIB
5 Alasan untuk Tidak Mengandalkan Sanggama Terputus
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta - Coitus interuptus alias sanggama terputus merupakan salah satu metode kontrasepsi alami yang cukup populer. Sesaat sebelum mengalami ejakulasi, Mr P dicabut dan isinya ditumpahkan di luar. Tapi awas, metode ini banyak kelemahannya.

Beberapa kelemahan kontrasepsi alami dengan metode sanggama terputus adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Care2, Selasa (14/1/2014).


1. Peluang gagal tinggi

Dari 100 pasangan yang rutin menerapkan sanggama terputus sebagai metode pencegahan kehamilan, tiap tahun 4 di antaranya akhirnya hamil. Bisa dikatakan, peluang kegagalan kontrasepsi dengan mtode ini termasuk paling tinggi dibandingkan kondom atau metode kontrasepsi lainnya.

Lagipula, siapa yang menjamin bisa mencabut penis tepat waktu saat sedang asyik-asyiknya bercinta?

2. Sperma tidak cuma ada di cairan ejakulasi

Sangat sedikit penelitian ilmiah yang membahas pre-cum alias cairan yang keluar dari penis sebelum terjadi ejakulasi. Hanya ada 3 penelitian yang dilakukan tahun lalu dan semuanya menunjukkan tidak ada sperma dalam pre-cum. Namun kelemahannya, sampel yang digunakan cuma 43 orang laki-laki.

Sebelumnya, penelitian lain yang melibatkan 27 orang laki-laki sehat menunjukkan hasil yang berbeda. Sepertiga dari sampel yang diteliti menunjukkan adanya sperma hidup dalam cairan tersebut. Artinya, peluang kehamilan tetap ada meski penis dicabut sebelum terjadi ejakulasi.

3. Kurang dianggap sebagai metode kontrasepsi

Sekitar 60 persen pasangan di Amerika Serikat pernah melakukan sanggama terputus saat berhubungan seks. Namun menurut survei terbaru, cuma 5 persen yang secara eksklusif mengandalkan metode tersebut. Selebihnya hanya memakainya sebagai pelengkap metode lain, misalnya pil KB.

Dalam survei tentang metode kontrasepsi, tidak banyak yang menyebutkan sanggama terputus. Bukan karena jarang dilakukan, tetapi banyak yang tidak menganggapnya sebagai metode kontrasepsi sehingga tidak disebutkan.

4. Ada juga keuntungannya

Meski banyak kelemahan, tidak berarti sanggama terputus sama sekali tidak punya keunggulan. Tidak mempengaruhi hormon, gratis, tanpa alat, dan tidak butuh persiapan, merupakan sebagian dari kelebihan metode kontrasepsi coitus interuptus.

5. Tak melindungi dari infeksi

Paling penting untuk dicatat, sanggama terputus tidak melindungi dari risiko penularan infeksi. Begitu pula metode kontrasepsi lainnya, termasuk pil KB maupun spiral. Satu-satunya metode kontrasepsi yang berfungsi juga sebagai alat proteksi, sejauh ini cuma kondom.
Halaman 2 dari 6
Dari 100 pasangan yang rutin menerapkan sanggama terputus sebagai metode pencegahan kehamilan, tiap tahun 4 di antaranya akhirnya hamil. Bisa dikatakan, peluang kegagalan kontrasepsi dengan mtode ini termasuk paling tinggi dibandingkan kondom atau metode kontrasepsi lainnya.

Lagipula, siapa yang menjamin bisa mencabut penis tepat waktu saat sedang asyik-asyiknya bercinta?

Sangat sedikit penelitian ilmiah yang membahas pre-cum alias cairan yang keluar dari penis sebelum terjadi ejakulasi. Hanya ada 3 penelitian yang dilakukan tahun lalu dan semuanya menunjukkan tidak ada sperma dalam pre-cum. Namun kelemahannya, sampel yang digunakan cuma 43 orang laki-laki.

Sebelumnya, penelitian lain yang melibatkan 27 orang laki-laki sehat menunjukkan hasil yang berbeda. Sepertiga dari sampel yang diteliti menunjukkan adanya sperma hidup dalam cairan tersebut. Artinya, peluang kehamilan tetap ada meski penis dicabut sebelum terjadi ejakulasi.

Sekitar 60 persen pasangan di Amerika Serikat pernah melakukan sanggama terputus saat berhubungan seks. Namun menurut survei terbaru, cuma 5 persen yang secara eksklusif mengandalkan metode tersebut. Selebihnya hanya memakainya sebagai pelengkap metode lain, misalnya pil KB.

Dalam survei tentang metode kontrasepsi, tidak banyak yang menyebutkan sanggama terputus. Bukan karena jarang dilakukan, tetapi banyak yang tidak menganggapnya sebagai metode kontrasepsi sehingga tidak disebutkan.

Meski banyak kelemahan, tidak berarti sanggama terputus sama sekali tidak punya keunggulan. Tidak mempengaruhi hormon, gratis, tanpa alat, dan tidak butuh persiapan, merupakan sebagian dari kelebihan metode kontrasepsi coitus interuptus.

Paling penting untuk dicatat, sanggama terputus tidak melindungi dari risiko penularan infeksi. Begitu pula metode kontrasepsi lainnya, termasuk pil KB maupun spiral. Satu-satunya metode kontrasepsi yang berfungsi juga sebagai alat proteksi, sejauh ini cuma kondom.

(up/vit)

Berita Terkait