Jumlah sperma yang rendah berarti cairan (air mani) yang diejakulasikan selama orgasme berisi sperma lebih sedikit dari biasanya. Jumlah sperma rendah juga disebut oligospermia, sedangkan air mani yang tak memiliki sperma sama sekali disebuh azoospermia. Sperma dianggap lebih rendah dari normal jika jumlahnya kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
Memiliki jumlah sperma rendah mengurangi kemungkinan salah satu sperma untuk membuahi sel telur pasangan agar terjadi kehamilan. Meskipun demikian, banyak pria yang memiliki jumlah sperma rendah masih mampu menjadi seorang ayah.
Sejumlah faktor risiko terkait dengan jumlah sperma rendah. Berikut pria-pria yang berisiko memiliki sedikit pria, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (14/3/2014):
1. Pria yang merokok
2. Pria yang minum alkohol
3. Pria yang menggunakan obat-obatan terlarang
4. Pria kelebihan berat badan atau gemuk
5. Pria yang memiliki infeksi tertentu di masa lalu atau sekarang
6. Pria yang terkena racun
7. Pria dengan overheat testis, sering sauna atau mandi air panas
8. Pria yang pernah menjalani vasektomi
9. Pria yang dilahirkan dengan gangguan kesuburan atau memiliki hubungan darah dengan gangguan kesuburan
10. Pria yang memiliki kondisi medis tertentu, termasuk tumor dan penyakit kronis
11. Pria yang menjalani pengobatan kanker, seperti operasi atau radiasi
12. Pria yang mengonsumsi obat-obatan tertentu
13. Pria yang melakukan kegiatan berkepanjangan, seperti bersepeda atau menunggang kuda, terutama bila pedal keras.
(mer/vit)











































