Menanggapi hal ini, dr Eddy Karta SpKK dari Edmo Clinic Jakarta mengatakan sejatinya penis mengalami ereksi saat pembuluh darah di dalamnya terkunci dan darah mengisi rongga rongga kosong. Nah, banyaknya darah yang berada di dalam rongga penis akan memengaruhi kualitas ereksi.
"Umumnya pada penis dengan ereksi maksimal kan menyebabkan arah penis ke atas. Bengkok ke arah perut merupakan variasi normal," tutur dr Eddy kepada detikHealth dan ditulis pada Jumat (6/6/2014)
Sementara itu, seksolog dr Andri Wanananda MS mengatakan jika bentuk penis yang agak 'menunduk' ke bawah saat ereksi adalah kelainan (anomali) sejak lahir. Terutama jika sebelumnya pria tersebut tidak pernah mengalami trauma pada batang penis.
"Bila menunduknya tidak ekstrem, penis tetap bisa menunaikan tugasnya dengan baik saat hubungan intim dengan lawan jenis melalui posisi hubungan seksual tertentu," terang dr Andri.
Bila bentuk Mr P menunduk terlalu ekstrem, terkesan bengkok, dr Andri menyatakan perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan spesialis urologi untuk melihat tingkat kebengkokan penis.
"Jika bengkok terlalu ekstrem kemungkinan perlu reposisi melalui tindakan bedah plastik (plastic surgery)," ujar dr Andri.
(rdn/up)











































