Kelainan Langka Ini Bikin Pria Tak Bisa Pipis dari Ujung Penis

Kelainan Langka Ini Bikin Pria Tak Bisa Pipis dari Ujung Penis

- detikHealth
Rabu, 12 Nov 2014 14:35 WIB
Kelainan Langka Ini Bikin Pria Tak Bisa Pipis dari Ujung Penis
foto: Dailymail
Jakarta -

Normalnya, saluran kemih pada pria bermuara di ujung penis. Beberapa pria terlahir dengan kelainan langka yang membuatnya sedikit berbeda, sehingga pipisnya keluar dari tengah atau bahkan pangkal penis.

Salah satunya adalah James Newman (49), seorang pria di London. Ia terlahir dengan kondisi langka yang disebut hypospadia. Kondisi ini membuatnya sedikit bermasalah dengan kehidupan rumah tangganya. Untuk memperbaiki saluran kemihnya, belasan kali operasi telah dijalaninya.

"Saya menjalani operasi pertama pada usia 9 bulan karena ayah saya putus asa dengan kondisi ini," kata James, dikutip dari Dailymail, Rabu (12/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

James tidak sendirian. Diperkirakan, 1 dari 300 pria terlahir dengan kelainan seperti ini meski derajatnya berbeda-beda. Dampaknya sama-sama bisa menciptakan trauma fisik maupun psikis, terutama dalam kehidupan seksualnya. Terlebih, pria dengan hypospadia umumnya juga memiliki ukuran penis lebih kecil.

Hypospadia juga dikaitkan dengan kondisi testis yang tidak turun, yang sering dijumpai pada anak-anak dan bisa mempengaruhi kesuburan. Tidak diketahui pasti penyebabnya, namun kadang-kadang ditemukan riwayat kondisi serupa dalam keluarganya.

Dahulu, operasi dianggap sebagai salah satu solusi ampuh untuk mengatasi hypospadia. Namun dalam praktiknya, justru memperburuk kondisi pasien karena tingkat keberhasilannya rendah. Lubang yang lama membuka kembali, sehingga pipis rembes di lubang yang lama.

"Ini bukan prosedur yang aman dari komplikasi," kata Simon Kenny, seorang ahli bedah urologi anak dari Alder Hey Children's Hospital, Liverpool.

Antara tahun 1999 hingga 2010, tercatat 12,5 persen anak dengan kelainan hypospadia menjalani lebih dari 3 operasi. Data lain menunjukkan, 1 dari 7 operasi berujung pada kegagalan yang memicu gangguan kemih permanen sepanjang hayat.

Beberapa kalangan menganggap operasi untuk memperbaiki kondisi ini sebagai bentuk kekerasan terhadap anak. Saat ini, para dokter di Inggris tengah mendata pasien-pasien yang pernah menjalani operasi sejenis, untuk mengidentifikasi metode yang paling tinggi tingkat keberhasilannya.

(up/vit)

Berita Terkait