Bagi pasutri yang tinggal berjauhan, pakar menyarankan penggunaan sex toys atau mainan seks untuk mengatasi munculnya rasa haus akan belaian kasih sayang suami. Hanya saja, banyak juga yang percaya ini bisa merusak kehidupan seks mereka. Benarkah itu?
Sejumlah rumor yang dikaitkan dengan penggunaan mainan seks, terutama vibrator adalah menurunkan sensitivitas klitoris, mengubah bentuk kelamin hingga mengurangi kemesraan dengan suami. Namun Mary Jane Minkin, MD menegaskan penggunaan vibrator saja takkan mempengaruhi kehidupan seks pasangan manapun.
"Saya bahkan merekomendasikan agar ini dipakai secara rutin," katanya seperti dikutip dari Women's Health Mag, Minggu (11/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa dikemukakan dr Ricky Susanto, M.Kes., SpOG dari RS Bethsaida Serpong kepada detikHealth beberapa waktu lalu. Menurutnya, penggunaan vibrator tidak akan mengubah bentuk kelamin.
"Sebenarnya kalau mengubah bentuk sih tidak juga ya, yang jelas mengurangi sensitivitas yang lama-lama bisa menjadi resisten, lalu elastisitasnya juga bisa berkurang," paparnya.
Menurunnya sensitivitas ini pun bukan semata karena penggunaan sex toys itu sendiri, melainkan faktor psikologis. Sebab biasanya sex toys dipergunakan sembari melakukan masturbasi, dan hal inilah yang diklaim dr Ricky memicu penurunan sensitivitas seksual pada si pengguna sex toys.
Lagipula menurut Minkin sebagian besar wanita menganggap orgasme yang paling memuaskan adalah 'blended orgasm' atau orgasme yang didapatkan dari kombinasi antara rangsangan pada klitoris dan vagina sekaligus. Sedangkan vibrator hanya memberikan kepuasan dengan memberikan stimulasi pada organ panggul saja.
"Dengan kata lain, blended orgasm sebenarnya hanya bisa didapatkan bila Anda menggunakan vibrator sekaligus berhubungan seksual. Sehingga mereka baru merasakan kepuasan bila seks betulan, bukan hanya main sendiri," terangnya.
Namun bila hal ini masih membuat Anda atau suami ragu, lebih baik kurangi penggunaan vibrator dan gunakan teknik lain seperti menambah durasi foreplay atau memvariasikan posisi seks yang dipakai selama ini.
(lil/up)











































