.webp)
"DE bisa disembuhkan asal diketahui penyebabnya. Dari sisi medis kita akan gali faktor penyebabnya sehingga kita tahu sehingga DE bisa disembuhkan," tutur dr Heru H. Oentoeng, Sp.And.
Baca juga: Mr P Ereksi Saat Masturbasi, Tapi Menciut Saat Penetrasi
Untuk DE ringan, menurut dr Heru bisa diketahui melalui tahap awal yakni adanya prolog saat konsultasi. Tapi, ketika DE dalam derajat sedang atau berat maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pada dasarnya, dikatakan dr Heru disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seorang laki-laki mencapai ereksi, mempertahankan ereksi, dan mencapai kepuasan seksual kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disfungsi ereksi merujuk ke kekerasan penis maksimal, walaupun tidak terlalu keras tetap disebut disfungsi ereksi yakni disfungsi ereksi ringan. Dikatakan disfungsi ereksi berat saat kegagalannya di atas 50 persen dan terjadi lebih dari 6 bulan. Nah, penyebabnya ini bisa faktor fisik dan psikologis. Jangan salah, faktor psikologis bisa muncul karena ada masalah fisik," tutur dr Heru.
Ia menambahkan penyebab disfungsi ereksi paling sering yakni gangguan pembuluh darah sehingga aliran darah ke penis tidak maksimal. Faktor terbesar kedua yakni masalah hormonal, yaitu penurunan hormon karena faktor usia, penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, dan konsumsi obat tertentu.
Baca juga: Tidak Akur dengan Ibu Semasa Kecil Picu Impotensi pada Pria Dewasa
DE bisa juga disebabkan masalah persarafan. Ketika tulang punggung sakit atau saraf tulang belakang mengalami kecacatan, maka bisa saja terjadi DE. Ganguan saraf pun dapat disebabkan karena diabetes tak terkontrol sehingga saraf tidak terlalu sensitif terhadap rangsangan.
"Harus diubah juga lifestyle, rajin gerak dan pola makan yang sehat. Hindari bahan adiktif seperti alkohol, rokok, dan narkoba. Disfungsi ereksi juga bisa disebut suatu penyakit karena bisa menjadi tanda ada masalah besar di tubuh penderita apakah masalah hormonal atau pembuluh darah," pungkas dr Heru.
(rdn/vit)
