Outercourse, Ketika Hubungan Ranjang Tak Melulu dengan Penetrasi ke Miss V

Outercourse, Ketika Hubungan Ranjang Tak Melulu dengan Penetrasi ke Miss V

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 05 Nov 2015 19:35 WIB
Outercourse, Ketika Hubungan Ranjang Tak Melulu dengan Penetrasi ke Miss V
Foto: Thinkstock
Jakarta - Bentuk hubungan intim yang dilakukan suami istri nyatanya tak melulu harus berupa penetrasi penis pada vagina. Pasalnya, untuk mendapat kepuasan seksual guna menambah kepercayaan, keintiman, dan rasa cinta pada pasangan, pasutri juga bisa melakukan 'outercourse' atau kerap juga disebut 'seks di luar'.

Pakar seks Ian Kerner PhD mengatakan, outercourse merupakan istilah umum untuk semua kegiatan seks non-penetratif. Aktivitas berciuman, memeluk, bicara erotis, menggunakan sex toys, memijat, seks oral, bahkan masturbasi termasuk dalam outercourse.

"Secara sederhana, hal-hal yang Anda lakukan saat foreplay juga termasuk dalam outercourse. Foreplay merupakan pokok permainan Anda di ranjang dan tanpa itu, Anda tidak dapat menikmati permainan," tutur Kerner seperti dikutip dari Sydney Morning Herald pada Kamis (5/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, banyak penelitian menunjukkan sekitar 80 persen wanita tidak mendapat orgasme hanya dari hubungan seks penetrasi vagina saja. Untuk itu, pria perlu melakukan clitorate atau foreplay yang melibatkan klitoris. Sebab, dikatakan Kerner, klitoris merupakan pusat kekuatan orgasme wanita dan foreplay adalah coreplay yang mesti dilakukan pria.

Baca juga: Meski Terlihat 'Malas', Posisi Bercinta Seperti Ini Patut Dicoba Pria

Kerner menekankan, pria perlu memahami pentingnya foreplay. Tak seperti pria yang bisa terangsang gairahnya hanya dengan rangsangan visual, wanita butuh waktu lebih lama dengan berbagai stimulasi untuk membangkitkan gairah bercintanya. Contoh sederhananya yakni ketika berciuman, tubuh bisa menghasilkan hormon oksitosin yang bisa memperbaiki suasana hati.

Bentuk lain outercourse yakni stimulasi payudara, baik menggunakan mulut, tangan, ataupun penis. Sedangkan fingering yakni menyentuh klitoris, vulva, dan dinding vagina pun bisa memberi wanita orgasme yang kuat. Bagi pria, outercourse bisa berupa seks oral. Meskipun, Kerner mengingatkan beberapa pria ada yang tidak senang mendapat seks oral.

"Pria bisa merasa seks oral atau sentuhan tangan pada penisnya terlalu kasar, atau memang mereka tidak senang penisnya disentuh. Itu sebabnya komunikasi yang baik di antara pasangan amat penting," tutur Kerner.

Dengan outercourse, diharapkan pasangan suami istri bisa menikmati sensasi aktivitas di ranjang tanpa tekanan. Jika setelah itu pasutri ingin melanjutkan ke sesi intercourse atau penetrasi vagina, menurut Kerner itu tidak masalah. Bahkan jika pasutri sudah merasa puas dan senang dengan outercourse yang dilakukan, menurut Kerner itu sah-sah saja.

Baca juga: Patut Dicoba, Cara Simpel Agar Orgasme Suami Makin Memuaskan (rdn/vit)

Berita Terkait