Pakar seks Ian Kerner PhD mengatakan, outercourse merupakan istilah umum untuk semua kegiatan seks non-penetratif. Aktivitas berciuman, memeluk, bicara erotis, menggunakan sex toys, memijat, seks oral, bahkan masturbasi termasuk dalam outercourse.
"Secara sederhana, hal-hal yang Anda lakukan saat foreplay juga termasuk dalam outercourse. Foreplay merupakan pokok permainan Anda di ranjang dan tanpa itu, Anda tidak dapat menikmati permainan," tutur Kerner seperti dikutip dari Sydney Morning Herald pada Kamis (5/11/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Meski Terlihat 'Malas', Posisi Bercinta Seperti Ini Patut Dicoba Pria
Kerner menekankan, pria perlu memahami pentingnya foreplay. Tak seperti pria yang bisa terangsang gairahnya hanya dengan rangsangan visual, wanita butuh waktu lebih lama dengan berbagai stimulasi untuk membangkitkan gairah bercintanya. Contoh sederhananya yakni ketika berciuman, tubuh bisa menghasilkan hormon oksitosin yang bisa memperbaiki suasana hati.
Bentuk lain outercourse yakni stimulasi payudara, baik menggunakan mulut, tangan, ataupun penis. Sedangkan fingering yakni menyentuh klitoris, vulva, dan dinding vagina pun bisa memberi wanita orgasme yang kuat. Bagi pria, outercourse bisa berupa seks oral. Meskipun, Kerner mengingatkan beberapa pria ada yang tidak senang mendapat seks oral.
"Pria bisa merasa seks oral atau sentuhan tangan pada penisnya terlalu kasar, atau memang mereka tidak senang penisnya disentuh. Itu sebabnya komunikasi yang baik di antara pasangan amat penting," tutur Kerner.
Dengan outercourse, diharapkan pasangan suami istri bisa menikmati sensasi aktivitas di ranjang tanpa tekanan. Jika setelah itu pasutri ingin melanjutkan ke sesi intercourse atau penetrasi vagina, menurut Kerner itu tidak masalah. Bahkan jika pasutri sudah merasa puas dan senang dengan outercourse yang dilakukan, menurut Kerner itu sah-sah saja.
Baca juga: Patut Dicoba, Cara Simpel Agar Orgasme Suami Makin Memuaskan (rdn/vit)











































