Padahal, penelitian baru dari Stanford University terhadap 6.000 pria menemukan bahwa pria yang menjalani vasektomi rata-rata bercinta hampir enam kali per bulan, sedangkan pria yang tidak divasektomi bercinta hampir lima kali sebulan.
"Pria mungkin bisa lebih semangat bercinta karena mereka tidak perlu khawatir dengan kemungkinan si istri akan hamil. Sehingga, sesering apapun mereka bercinta, mereka 'aman'," tutur salah satu penulis studi David Guo, MD, demikian dikutip dari Men's Health pada Kamis (17/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda tidak perlu khawatir. Ketika dokter melakukan vasektomi, dia akan membuat sayatan kecil di testis kemudian menarik keluar vas deferens dan menghalangi jalur sperma dari testis menuju ke uretra," terang Guo.
Baca juga: 4 Gejala Hormon Testosteron Pria Sudah Mulai Turun
Ia menambahkan prosedur itu hanya dilakukan selama kurang lebih 20 menit. Beberapa hari sesudahnya, pria bisa merasakan nyeri yang akan mulai mereda setelahnya. Nah, dua minggu setelah vasektomi pria sudah bisa berhubungan intim lagi. Usai prosedur vasektomi, sperma masih diproduksi di testis tetapi tidak bisa lagi melakukan perjalanan ke uretra dan tidak dikeluarkan saat ejakulasi sehingga akan kembali diserap oleh tubuh.
"Anda masih bisa ejakulasi dengan mani yang terdiri dari cairan dari prostat dan vesikula seminalis seperti biasanya, hanya saja tanpa sperma. Volume ejakulasi pun tidak ada perbedaannya," kata Guo.
Prosedur bedah yang dilakukan pun tidak berkaitan dengan kemampuan ereksi dan orgasme pria. Jelasnya, menurut Guo pria tetap bisa mengalami ereksi dan orgasme. Gairah bercinta pun 'aman' karena dikatakan Guo yang mendorong keinginan bercinta pria adalah hormon testosteron yang diproduksi di testis, tapi tidak terpengaruh oleh prosedur vasektomi.
Baca juga: Studi Ungkap Rutin Bercinta Bantu Tingkatkan Hormon Testosteron Pria (rdn/vit)











































