.webp)
Penuaan memang akan membuat performa tubuh menurun tapi bukan itu sebetulnya faktor utama yang akan menjadi masalah dalam hal aktivitas bercinta. Ketika seseorang menginjak usia tua, kesulitan mencapai orgasme dijelaskan oleh spesialis reproduksi dr Darius Paduch dari Weill Cornell Medicine bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Dikutip dari Foxnews pada Kamis (11/2/2016), berikut adalah 5 hal yang bisa mengubah pengalaman orgasme di usia tua:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika pertama kali bercinta konsentrasi Anda mungkin 100 persen terhadap segala aktivitas yang terjadi di atas kasur. Namun seiring perjalanan waktu mempertahankan konsentrasi tersebut untuk tetap 100 persen akan sulit karena alasan pekerjaan, hubungan keluarga, atau anak-anak.
dr Paduch mengatakan otak memegang peran penting dalam mencapai orgasme karena untuk sukses beberapa area otak mesti aktif. Hal tersebut akan sulit dicapai bila konsentrasi terpecah belah.
Ketika pasien mengeluh bahwa orgasmenya terasa tak 'sekuat' dulu, maka pertanyaan pertama yang ditanyakan dr Paduch adalah apakah ia sedang ada pikiran.
"Persepsi terhadap orgasme dan kualitasnya dapat dipengaruhi oleh lingkungan," kata dr Paduch.
2. Jarang mendekatkan diri
Ketika pertama kali bercinta pasangan umumnya merasa tak bisa saling jauh dan menghabiskan banyak waktu berpelukan atau aktivitas apapun lainnya untuk mendekatkan diri. Tapi semakin lama waktu berjalan, intensitas aktivitas berkurang.
Alasan mengapa pasangan menghentikan atau mengurangi aktivitas intim fisik ini ada yang merasa 'karena sudah tak pantas' atau ada juga yang sudah merasa 'nyaman' dengan pasangan.
Padahal menurut studi yang dipublikasi di jurnal Archives of Sexual Behavior pria yang jarang atau tak pernah terlibat aktivitas intim seperti mencium atau memeluk sebelum seks akan 2,4 kali lebih sulit orgasme. Alasannya karena aktivitas tersebut dapat membantu membuat rileks dan merasa lebih dekat dengan pasangan.
 |
3. Rendah testosterone
"Testosterone adalah faktor yang berpengaruh besar terhadap orgasme," kata dr Paduch dan Semakin tua seorang pria maka semakin rendah tingkat testosteronnya.
Testosteron yang rendah ini membuat libido ikut menjadi rendah akibatnya aktivitas seksual juga terpengaruh. Seorang pria menjadi lebih jarang memikirkan aktivitas seksual, lebih sedikit ereksi di pagi hari, dan bahkan sampai disfungsi ereksi.
Menurut studi yang dipublikasi di jurnal Fertility and Sterility, rata-rata pria berusia 40 tahun ke atas akan mengalami penurunan testosterone 1,48 persen tiap tahun.
4. Perut gemuk
Dulu badan tak gemuk tapi sekarang sedikit lebar? Nah hal itu juga yang dikatakan oleh dr Paduch berkontribusi terhadap timbulnya masalah orgasme.
"Pria yang obesitas tubuhnya banyak mengubah hormon testosterone menjadi estradiol (sejenis hormon wanita esterogen -red)," kata dr Paduch.
Dalam studi yang dipublikasi di Asian Journal of Andrology peneliti menemukan kandungan estradiol ekstra dalam tubuh dapat berdampak pada ereksi. Penis bisa jadi tak ereksi maksimal karena estradiol.
 |
5. Ada penyakit lain
Jelas usia bertambah risiko penyakit degeneratif juga bertambah. Di antara penyakit yang ada, beberapa bisa memengaruhi fungsi reproduksi cukup besar seperti misalnya saja diabetes.
"Dari di antara pria yang datang dengan keluuhan tiba-tiba mengalami perubahan pada fungsi seksualnya, entah apakah karena berkurangnya sensasi atau sensitivitas penis, saya akan mendiagnosa satu pertiganya karena diabetes," kata dr Paduch.
Diabetes dapat merusak saraf sehingga sensasi terhadap friksi ketika bercinta juga akan berkurang.
(fds/vit)
