Ini terungkap dalam sebuah penelitian di jurnal Advances in Urology. Menurut para ilmuwan di Brazil yang menelitinya, bunyi retak dilaporkan oleh 50 persen pria yang mengalami cedera Mr P saat bercinta.
Gejala lain yakni hilangnya ereksi atau detumescene dilaporkan oleh 80 persen responden. Ini berarti ada 20 persen yang tetap mengalami ereksi meski menyadari organ vitalnya mengalami cedera alias patah. Wah, menyeramkan!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Krek! Alex Dengar Kemaluannya Patah saat Bercinta
Fakta lain yang terungkap dalam penelitian tersebut adalah pengaruh posisi bercinta terhadap risiko penis patah. Menurut temuan para peneliti, risiko cedera pada penis paling tinggi saat posisi wanita berada di atas dan memegang kendali penuh atas ritme bercinta.
"Saat perempuan berada di atas, dia biasanya mengontrol gerakan dengan berat badannya, lalu mendaratkan badannya pada penis yang sedang ereksi," tulis para peneliti, dikutip dari Shape.
Baca juga: Bercinta dengan Posisi Ini Terbukti Paling Rentan Cederai Mr P
Posisi woman on top menyumbang 50 persen kasus cedera penis saat bercinta. Berada di urutan berikutnya adalah doggy style dengan 28,6 persen, disusul man on top alias pria di atas dengan 21,4 persen.
Bagaimana nasib para pria yang mengalami cedera tersebut? Dengan terapi non-bedah, disebutkan bahwa 50 persen 'survivor' mengalami deformitas atau perubahan bentuk yang permanen pada penisnya. Sebagian besar juga mengalami disfungsi ereksi maupun nyeri kambuhan setiap kali bercinta.
(up/rdn)











































