5 Hal Seputar Seks Oral yang Perlu Diketahui Pasutri

5 Hal Seputar Seks Oral yang Perlu Diketahui Pasutri

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Sabtu, 11 Feb 2017 16:03 WIB
5 Hal Seputar Seks Oral yang Perlu Diketahui Pasutri
Foto: thinkstock
Jakarta - Seks oral bisa jadi salah satu variasi saat bercinta. Tapi, sebelum pasangan suami istri (pasutri) melakukannya, ada beberapa hal penting yang patut diperhatikan.

Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, hal-hal seputar seks oral ini penting diketahui dan dipahami pasutri. Apa saja?

Baca juga: Untuk Pasutri Sibuk, Ini 5 Langkah Lakukan Seks Kilat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Jika seperti ini, seks oral aman dilakukan

Foto: ilustrasi/thinkstock
Pengamat kesehatan seksual dr Andri Wananda MS mengatakan seks oral aman dilakukan asalkan dilakukan secara hygienis. dr Andri menganjurkan Anda mencuci dengan bersih penis dan vagina, sebelum melakukan seks oral.

"Lalu lakukan seks oral dalam keadaan vagina tidak sedang keputihan (fluor albus) dan tidak sedang haid. Kemudian, saat penis tidak memiliki tanda iritasi atau luka pada batangnya dan infeksi pada kepala penis," kata dr Andri.

2. Kadang lebih ampuh bikin istri orgasme ketimbang penetrasi penis

Foto: thinkstock
Pakar seks Michael Castleman menuturkan umumnya pria terlalu yakin bahwa penis bisa membuat pasangan orgasme. Padahal, menurut Castleman titik rangsangan paling sensitif wanita ada di klitoris, yang memberikan reaksi lebih besar jika distimulasi dengan tangan, mainan dan lidah suami.

"Cunnilingus atau seks oral pada wanita memiliki potensi lebih baik untuk membuatnya orgasme daripada penetrasi penis. Selama dan sekeras apapun ereksi Anda, klitoris tidak akan mendapatkan rangsangan semaksimal yang bisa diberikan oleh lidah," ungkapnya.

3. Jangan dilakukan jika sedang sariawan

Foto: Thinkstock
dr Andri mengatakan saat mengalami sariawan (scorbut) sebaiknya tidak melakukan seks oral. Masalahnya, saat sariawan jaringan mulut yang terkena amat rawan terkena infeksi sekunder.

"Bila area genital yang menjadi sasaran seks oral, diragukan kebersihannya (tidak higienis)," ujar dr Andri.

Sementara, dr Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan ketika suami memberikan seks oral kepada istri, maka cairan vagina tentu akan masuk ke mulut dan bisa jadi potensi penyakit bila ada bakteri kuman berbahaya di dalamnya.

Di dalam vagina terdapat banyak kuman dan itu normal, tapi ketika masuk ke mulut yang terdapat luka sariawan maka kuman tersebut jadi lebih bisa menginfeksi dan berubah berbahaya.

"Sebaliknya hal yang sama juga bisa terjadi ketika kuman-kuman yang normalnya ada di mulut pindah ke vagina yang ada lecet atau luka setelah seks oral," tutur dr Hari.

4. Istri bisa tiba-tiba enggan memberi suami seks oral

Foto: ilustrasi/thinkstock
Biasanya, istri mau memberikan seks oral. Tapi tiba-tiba, ia jadi enggan melakukan itu. Nah, menurut pakar hubungan Doren Weinstein ada beberapa penyebabnya. Misalnya saja suami tidak pernah meminta, tidak pernah ada timbal balik setelah istri memberi seks oral, kemudian suami tidak mau mencium istri setelah dia melakukan seks oral.

"Suami tidak mau mencium istri yang baru melakukan seks oral bisa menimbulkan perasaan bahwa suami tidak tertarik dengan istri dalam keadaan ia sehabis melakukan seks oral," kata Weinstein.

Alasan lainnya, bisa jadi air mani suami tak terlalu baik 'wujudnya'. Air mani yang 'wujudnya' tidak terlalu mengenakkan bisa membuat istri ogah melakukan seks oral. Beberapa wanita ada yang mengeluhkan bau air mani pasangannya seperti kaporit, amonia, bahkan pemutih.

"Lutut sakit, tidak ada waktu melakukan seks oral misalnya saat melakukan seks kilat, atau memang istri sedang enggan melakukan seks oral juga bisa jadi penyebabnya," tutur Weinstein.

5. Pria bisa senang melakukan seks oral

Foto: ilustrasi/thinkstock
Beberapa pria ada yang senang memberi seks oral pada sang istri. Apa penyebabnya? Menurut pakar seks Fran Walfish, Psy.D, sensasi jari istri saat menyentuh kepala suami bisa jadi alasannya. Sebab, kulit kepala juga memiliki ujung saraf yang seringkali jarang mendapat perhatian atau jarang disentuh.

Kemudian, dengan melakukan seks oral, suami akan memiliki peluang lebih untuk 'memainkan' bagian bawah tubuh sang istri. Tak melulu berkutat di sekitar vagina, wajah, atau payudara saja. Dengan seks oral, pria bisa mengeksplor lengkungan punggung serta kulit halus di bawah pusar istri yang bisa menjadi titik sensitif pada beberapa wanita.

Nah, seks oral juga bisa menjadi salah satu cara untuk membuat pria lebih fokus memberikan rangsangan pada klitoris wanita. Terlebih, klitoris yang selama ini disebut sebagai G-spot pada wanita kerap tak terjamah ketika penetrasi terjadi saat bercinta.

Halaman 2 dari 6
Pengamat kesehatan seksual dr Andri Wananda MS mengatakan seks oral aman dilakukan asalkan dilakukan secara hygienis. dr Andri menganjurkan Anda mencuci dengan bersih penis dan vagina, sebelum melakukan seks oral.

"Lalu lakukan seks oral dalam keadaan vagina tidak sedang keputihan (fluor albus) dan tidak sedang haid. Kemudian, saat penis tidak memiliki tanda iritasi atau luka pada batangnya dan infeksi pada kepala penis," kata dr Andri.

Pakar seks Michael Castleman menuturkan umumnya pria terlalu yakin bahwa penis bisa membuat pasangan orgasme. Padahal, menurut Castleman titik rangsangan paling sensitif wanita ada di klitoris, yang memberikan reaksi lebih besar jika distimulasi dengan tangan, mainan dan lidah suami.

"Cunnilingus atau seks oral pada wanita memiliki potensi lebih baik untuk membuatnya orgasme daripada penetrasi penis. Selama dan sekeras apapun ereksi Anda, klitoris tidak akan mendapatkan rangsangan semaksimal yang bisa diberikan oleh lidah," ungkapnya.

dr Andri mengatakan saat mengalami sariawan (scorbut) sebaiknya tidak melakukan seks oral. Masalahnya, saat sariawan jaringan mulut yang terkena amat rawan terkena infeksi sekunder.

"Bila area genital yang menjadi sasaran seks oral, diragukan kebersihannya (tidak higienis)," ujar dr Andri.

Sementara, dr Hari Nugroho, SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan ketika suami memberikan seks oral kepada istri, maka cairan vagina tentu akan masuk ke mulut dan bisa jadi potensi penyakit bila ada bakteri kuman berbahaya di dalamnya.

Di dalam vagina terdapat banyak kuman dan itu normal, tapi ketika masuk ke mulut yang terdapat luka sariawan maka kuman tersebut jadi lebih bisa menginfeksi dan berubah berbahaya.

"Sebaliknya hal yang sama juga bisa terjadi ketika kuman-kuman yang normalnya ada di mulut pindah ke vagina yang ada lecet atau luka setelah seks oral," tutur dr Hari.

Biasanya, istri mau memberikan seks oral. Tapi tiba-tiba, ia jadi enggan melakukan itu. Nah, menurut pakar hubungan Doren Weinstein ada beberapa penyebabnya. Misalnya saja suami tidak pernah meminta, tidak pernah ada timbal balik setelah istri memberi seks oral, kemudian suami tidak mau mencium istri setelah dia melakukan seks oral.

"Suami tidak mau mencium istri yang baru melakukan seks oral bisa menimbulkan perasaan bahwa suami tidak tertarik dengan istri dalam keadaan ia sehabis melakukan seks oral," kata Weinstein.

Alasan lainnya, bisa jadi air mani suami tak terlalu baik 'wujudnya'. Air mani yang 'wujudnya' tidak terlalu mengenakkan bisa membuat istri ogah melakukan seks oral. Beberapa wanita ada yang mengeluhkan bau air mani pasangannya seperti kaporit, amonia, bahkan pemutih.

"Lutut sakit, tidak ada waktu melakukan seks oral misalnya saat melakukan seks kilat, atau memang istri sedang enggan melakukan seks oral juga bisa jadi penyebabnya," tutur Weinstein.

Beberapa pria ada yang senang memberi seks oral pada sang istri. Apa penyebabnya? Menurut pakar seks Fran Walfish, Psy.D, sensasi jari istri saat menyentuh kepala suami bisa jadi alasannya. Sebab, kulit kepala juga memiliki ujung saraf yang seringkali jarang mendapat perhatian atau jarang disentuh.

Kemudian, dengan melakukan seks oral, suami akan memiliki peluang lebih untuk 'memainkan' bagian bawah tubuh sang istri. Tak melulu berkutat di sekitar vagina, wajah, atau payudara saja. Dengan seks oral, pria bisa mengeksplor lengkungan punggung serta kulit halus di bawah pusar istri yang bisa menjadi titik sensitif pada beberapa wanita.

Nah, seks oral juga bisa menjadi salah satu cara untuk membuat pria lebih fokus memberikan rangsangan pada klitoris wanita. Terlebih, klitoris yang selama ini disebut sebagai G-spot pada wanita kerap tak terjamah ketika penetrasi terjadi saat bercinta.

(rdn/vit)

Berita Terkait