Bila dilakukan secara wajar masturbasi disebut ahli bisa membawa dampak positif untuk kesehatan. Konsultan seks detikHealth dr Andri Wanananda, MS, mengatakan dengan masturbasi hormon rasa senang yang dilepaskan oleh otak dapat melawan stres, dan ejakulasi yang rutin juga akan mengurangi risiko kanker prostat.
Akan tetapi bagaimana bila seseorang sama sekali tidak masturbasi? Jawabannya tergantung dari tiap individu. Bila libidonya tinggi maka menahan masturbasi dapat menjadi sesuatu yang tidak nyaman membuat frustasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hal-hal Seputar Masturbasi yang Sering Ditanyakan dan Jawabannya
Tapi bukan berarti berhenti masturbasi sama sekali tak bisa dilakukan. Seorang pria bernama Clark Schiller misalnya mengaku kepada Men's Health bahwa dirinya sudah berhenti masturbasi selama beberapa tahun terakhir.
Menurut Clark dengan berhenti masturbasi ia bisa jadi lebih perhatian kepada istri dan lebih fokus. Hanya saja memang diakui olehnya ia bisa berhenti karena telah menikah dan berada di usia 40-an sehingga libidonya tak setinggi dulu.
"Tapi bukan berarti seksualitas saya hilang. Saya beberapa kali mimpi basah sejak mulai melakukan eksperimen ini dan setiap kali terjadi merupakan suatu kejutan. Bila tubuh membutuhkannya namun tidak Anda sediakan maka alam akan mengambil alih," kata Clark seperti dikutip dari Men's Health.
Psikolog Zoya Amirin, MPsi, mengatakan dalam kacamata psikologi seksual masturbasi sebetulnya termasuk perilaku seksual yang sehat. Dengan catatan masturbasi dilakukan dengan tidak mengganggu kehidupan dan tetap aktif menjalankan tugas dan tanggung jawab sosial dan bermasyarakat.
"Lakukan masturbasi untuk melepaskan ketegangan seksual, tidak mengorbankan aktivitas sosial dan pekerjaan, juga tanggung jawab sehari-hari," tutur Zoya.
Baca juga: Ini Sisi Positif dan Negatif Masturbasi
(fds/up)











































