Dalam salah satu laporan di Sexual Medicine Reviews, efek orgasme umumnya terjadi di seluruh tubuh dan timbulnya sensasi di tulang pinggul. Termasuk di dalamnya efek ingin buang air kecil, meningkatnya denyut jantung serta tekanan darah, kemudian napas yang lebih berat.
Selain itu, respons psikologis juga bisa dialami beberapa orang pasca mereka mencapai klimaks ketika bercinta. Dalam laporan tersebut, peneliti mengungkapkan bahwa respons seksual manusia berbeda dan amat kompleks. Bahkan, ada beberapa fenomena aneh yang disebut dengan 'peri-orgasmic phenomena' yang sudah terbukti secara ilmiah. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menangis dan sedih
|
Foto: thinkstock
|
Lori Brotto, PhD, psikolog di University of British Columbia menyebutkan PCD bisa terjadi karena refleks biologis wanita saat berhubungan intim. Tubuh wanita, termasuk pria pun mengalami perubahan hormon dan neurologis selama berhubungan intim dan itu bisa memicu mereka merasa sedih bahkan mengeluarkan air mata.
Mengutip beberapa penelitian sebelumnya, Brotto menyebut pernah merasakan pelecehan seksual sebelumnya juga bisa membuat wanita merasa ketakutan dan sedih selepas bercinta. Selain itu, ada kemungkinan lain di mana ia merasa kesepian setelah sebelumnya merasa intim saat berhubungan seks. Atau, bisa juga istri merasa bersalah.
Brotto menuturkan, penyebab lain yang lebih memungkinkan yakni saat bercinta suami tidak sengaja 'menabrak' leher rahim istri. Ketika istri terlihat sedih bahkan menangis setelah berhubungan intim, apa yang sebaiknya dilakukan suami?
"Beri dukungan padanya. Dekati dia dan katakan dia terlihat sedih lantas apa yang terjadi. Jika dia tidak mau bicara, usap lembut pundaknya dan peluklah dia. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa Anda ada untuknya. Kemudian, setop tanyakan hal itu dan baru keesokan harinya, coba gali apa yang dialami istri sebenarnya," tutur Brotto.
2. Halusinasi dan bersin
|
Foto: Getty Images
|
Hampir 75 persen responden juga mengklaim merasa meninggalkan tubuhnya dan 24 persen menyatakan dirinya memasuki dunia kartun. Kemudian, hampir seperempat responden melaporkan setelah klimaks ia mengalami fenomena di mana apa yang ia rasakan seperti sudah pernah dialami sebelumnya. Atau, dengan kata lain mereka mengalami deja vu.
Di tahun 1900-an, terdapat laporan di mana ada kaitan antara bersin dengan orgasme. Di tahun 1972, seorang pria usia 59 tahun diketahui mengalami bersin parah dan hidung berair setelah ia mengalami orgasme. Kondisi ini berlangsung sampai 10 tahun kemudian.
Para ahli percaya selama orgasme, bisa terjadi aktivasi salah satu bagian sistem saraf parasimpatik yang memicu bersin.
3. Sakit dan nyeri
|
Foto: Thinkstock
|
Ilmuwan menjelaskan tubuh bisa salah mengidentifikasi protein dalam air mani pria, sebagai penyerang asing. Sehingga, respons sistem kekebalan tubuh meningkat dan membuat pria merasa seperti sedang sakit.
Selain sakit, nyeri juga bisa terjadi pasca bercinta. Dilaporkan, wanita bisa merasakan nyeri saat orgasme meski mereka tidak merasakan nyeri ketika bercinta. Studi tahun 2009 melaporkan tiga kasus wanita yang mengalami nyeri saat orgasme, tanpa disertai penyebab fisik yang bisa memicu nyeri.
Tak hanya wanita, pria pun bisa mengalami sensasi nyeri pasca bercinta terutama mereka yang memiliki penyakit prostat kronis.
4. Kejang
|
Foto: thinkstock
|
Saat itu, seorang wanita hamil usia 23 tahun diketahui mengalami kejang sebagian di trimester kedua kehamilannya. Setelah melahirkan, kejang dia alami lagi dengan frekuensi yang lebih sering setelah si wanita mencapai orgasme.
Sementara, pasien lain yang usianya 20 tahun dilaporkan mengalami serangan epilepsi yang dipicu oleh masturbasi atau fantasi seksual. Para ilmuwan belum bisa memastikan apa penyebab pasti munculnya kondisi ini.
Namun, mereka berasumsi respons amygdala ditambah defisiensi hipokretin yang dialami pasien narkolepsi, bisa saja menjadi penyebabnya.
5. Orgasme di kaki dan sakit kepala
|
Foto: iStock
|
Peneliti percaya kondisi ini bisa terjadi karena terjadi kerusakan regenerasi sebagian saraf di kaki si wanita. Lantas, bagaimana dengan sakit kepala pasca orgasme?
Sebuah penelitian menyebut 1 dari 100 orang bisa mengalami apa yang disebut Headaches Associated with Sexual Activity (HAS) atau sakit kepala saat bercinta. Nah, pria lebih rentan mengalaminya dan penyebab pun diketahui bermacam-macam. Mayoclinic menyebut sakit kepala saat bercinta ini terbagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama muncul sejak rangsang seksual mulai meningkat, sedangkan jenis kedua baru muncul pada detik-detik menjelang orgasme.
Pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda, MS, mengatakan sakit kepala pasca bercinta bisa terjadi karena tekanan darah yang memuncak disertai kondisi kolesterol tinggi. Saat bercinta adanya peningkatan aktivitas dapat memicu jantung meningkatkan tekanan darah.
"Patut diketahui, saat hubungan seksual tekanan darah dan denyut nadi meningkat yang mencapai puncaknya saat mendekati ejakulasi dan orgasme. Tapi masih bisa ditoleransi pada pria yang tidak mengidap darah tinggi dan kolesterol darahnya normal," ungkap dr Andri.
Menurut Ehsan Ali dari Loyola Medicine HAS memang sebagian besar disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya. Hanya saja seseorang tetap perlu waspada karena ada kemungkinan HAS datang karena merupakan gejala penyerta kondisi lain.
Sebagai contoh bisa karena ada pendarahan, tumor, stroke, aneurisma otak, hingga meningitis. Yang patut diwaspadai adalah bila sakit kepala datang dengan hebat sampai menimbulkan gejala saraf seperti hilang kesadaran, muntah-muntah, hingga nyeri yang tak kunjung reda lebih dari 24 jam.
Halaman 2 dari 6











































