Menurut peneliti kemungkinan ini terjadi karena kebiasaan menelan sperma lewat seks oral membuat tubuh seorang wanita 'terbiasa' terhadap antigen paternal. Dampaknya janin jadi lebih mungkin untuk tumbuh sehat.
Dipublikasi dalam jurnal Reproduction Immunology, peneliti dari Leiden University Medical Centre memeriksa data dari 97 wanita yang minimal pernah tiga kali mengalami keguguran sebelum masa kehamilan 20 minggu. Sebagai pembanding peneliti juga melihat data dari 137 wanita yang hamil normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya studi melihat sekitar 56 persen wanita yang mengalami keguguran melakukan seks oral pada pasangan. Sementara itu pada kelompok pembanding, ada sekitar 72 persen wanita yang hamil normal melakukan seks oral.
"Kesimpulannya, studi ini menunjukkan kemungkinan peran protektif dari seks oral dalam terjadinya keguguran berulang pada sebagian kasus," tulis peneliti seperti dikutip dari jurnal pada Jumat (5/4/2019).
"Studi lanjutan pada wanita yang sering mengalami keguguran akibat abnormalitas sistem imun seharusnya bisa mengungkap lebih jelas apakah paparan cairan sperma lewat oral benar dapat memodifikasi sistem imun ibu yang berujung pada lebih banyak kehamilan sukses," tutup peneliti.
Simak Juga 'Makan Kacang Bisa Genjot Produksi Sperma':
(fds/up)












































