Menurut dr. Ni Komang Yeni, SpOG, dokter kandungan dari Bamed Women's Clinic yang berpengalaman dalam bidang ginekologi estetika, mengatakan Vaginismus dikategorikan sebagai kontraksi otot yang sebenarnya tidak disadari, tidak dapat dikendalikan, dan terjadi secara terus menerus atau berulang di sepertiga daerah bagian luar vagina.
"Dalam kondisi ini, penetrasi akan terasa seperti 'menabrak dinding' dan akan menimbulkan rasa nyeri pada kedua pasangan. Pada pemeriksaan oleh dokter, akan dirasakan kesulitan juga untuk melakukan penetrasi dengan satu jari, dan bahkan akan sulit untuk memasukkan tampon atau vibrator ke vagina," kata dr Yeni saat ditemui di Hongkong Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (27/11/2019)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emosi, stres yang berlebihan, dan tidak percaya pada pasangan, serta orientasi seks yang berbeda juga diungkap dr Yeni menjadi penyebab yang seringkali ditemukan saat wanita mengalami Vaginismus. Maka dari itu, penting untuk selalu mengkomunikasikan hal-hal yang dinilai mengganggu bersama pasangan agar nantinya tercipta rasa nyaman.
"Memberikan rasa nyaman adalah kunci dari keberhasilan berhubungan seksual, makanya kuncinya adalah komunikasi bersama pasangan," pungkas dr Yeni.
(up/up)











































