Rupanya, tak melulu perasaan senang timbul setelah aktivitas bercinta. Beberapa orang justru merasa sedih, bahkan bisa sampai menangis setelah berhubungan seksual. Pada beberapa kasus, kondisi tersebut bisa berimbas pada renggangnya hubungan.
Dikutip dari New York Post, kondisi tersebut disebut sebagai 'Post-sex Blues'. Berdasarkan penemuan sejumlah ahli, kondisi ini paling umum ditemukan pada mereka yang pernah memiliki pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual.
Menurut Dr Lori Beth Bisbey, seorang psikolog dan terapis seks, perasaan ini sering juga muncul ketika seseorang memiliki ekspektasi lebih terhadap pengalaman seksualnya.
"Hal ini bisa terjadi karena seseorang memiliki ekspektasi lebih terhadap pengalaman seksualnya. Banyak orang yang mengharapkan tingkat kepuasan yang tinggi dan keintiman untuk meringankan stres yang dialami dalam kehidupannya," jelas Bisbey.
Kondisi ini dapat meleber ke isu yang lebih serius, misalnya seseorang menjadi terbiasa menghindari keintiman.
Bila perasaan cemas, stres, dan depresi seringkali menghantui setelah berhubungan seks, menurut Bisbey, ada sejumlah cara yang bisa dicoba untuk mengatasinya. Salah satunya adalah komunikasi terbuka dengan pasangan.
"Sebelum berhubungan seks, anda harus tau jelas mengapa anda dan pasangan anda melakukannya. Jika anda merasa bersalah atau malu, telaah lagi perasaan itu. Komunikasikan dengan pasangan, teman, atau dengan ahli," ucapnya.
Selain itu, Dr Bisbey juga menemukan sejumlah kasus pasangan yang menggunakan seks sebagai cara untuk menyelesaikan suatu masalah. Ia menekankan bahwa hal ini dapat menyebabkan post-sex blues.
"Jangan mengharapkan intimasi fisik dapat menyelesaikan permasalahan dalam hubungan. Intimasi fisik memang dapat meningkatkan koneksi antarpasangan, namun permasalahan hubungan membutuhkan diskusi dan negosiasi untuk dapat diselesaikan," jelasnya.
Tak hanya itu, Dr Bisbey juga menjelaskan faktor lain yang dapat turut memengaruhi timbulnya perasaan ini, salah satunya adalah faktor hormonal seperti menopause.
"Saya pernah mendapatkan pasien berusia 52 tahun yang mengaku selalu menangis setiap kali berhubungan seks dengan suaminya. Kondisinya memburuk sampai pada titik ia menghindari berhubungan seks dengan suaminya. Kondisi ini ia alami ketika pertama kali merasakan gejala menopause," ujar Bisbey.
Perihal wanita yang menjelang menopause, dr Bisbey mengingatkan, diperlukan waktu untuk berdamai dengan perasaan ini dan mengembalikan kehidupan seksualnya seperti biasa.
Simak Video "4 Hal yang Harus Dihindari Penderita Penyakit Mag agar Puasa Lancar"
[Gambas:Video 20detik]
(Charina Elliani/vyp)