Vagina atau Miss V adalah salah satu organ tubuh wanita yang memiliki banyak manfaat. Vagina berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi dan darah menstruasi. Saat bercinta, vagina berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke rahim dan tempat menyalurkan hasrat seksual.
Vagina ternyata bersifat elastis. Panjang vagina mampu berubah pada situasi dan kondisi tertentu. Ketika sesuatu dimasukkan ke dalam Vagina seperti penis, jari, tampon, atau mainan seks, dinding vagina mengembang melebar menyesuaikan benda asing tersebut.
Dikutip dari Men's Health, penelitian dalam British Journal of Obstetrics & Gynaecology menemukan rata-rata kedalaman vagina adalah 3,77 inci atau 9,6 cm dalam kondisi normal.
Sama seperti penis, saat terangsang vagina bisa melebar antara 4,25-4,75 inci atau setara 10,8-12 cm. Menurut Go Ask Alice di Universitas Columbia, selama bergairah, darah mengalir ke area genital yang menyebabkan rahim dan leher rahim naik dua pertiga bagian atas vagina yang memanjang.
Saat melahirkan, ukuran vagina akan berubah sebentar sebelum kembali normal. Untuk mengakomodasi jalan lahir bayi, serviks, saluran vagina, dan vulva melebar hingga berdiameter sekitar 10 cm. Dikutip dari Healthline, beberapa wanita yang melahirkan mungkin mengalami vagina yang terasa longgar, kering, hingga nyeri. Vagina menjadi lebih kencang dalam beberapa hari setelah melahirkan dan kembali ke bentuk semula sekitar 6 bulan pascamelahirkan.
Seiring berjalannya waktu, elastisitas vagina dapat berkurang. hal ini terjadi karena wanita mulai memasuki masa menopause yang melemahkan otot vagina. Sering menjalani persalinan juga dapat mengurangi elastisitas vagina. Beberapa faktor lain yang memengaruhi elastisitas vagina misalnya operasi dan mengejan akibat sembelit atau penambahan berat badan.
Simak Video "Mengenal Teknologi Chip 'Vagina': Fungsi hingga Cara Kerja"
[Gambas:Video 20detik]
(Celine Kurnia/naf)