Banyak pasangan mencoba berbagai cara untuk bisa mencapai puncak kenikmatan alias 'orgasnme' dalam aktivitas bercinta. Namun tak hanya bikin hubungan pasutri makin rekat, orgasme rupanya bisa membawa manfaat baik bagi kesehatan mental.
Dikutip dari The Healthy, Erin Rayburn, LMFT, LPC-MHSP, NCC, seorang terapis dan pendiri Evergreen Therapy, mengatakan bahwa menikmati sensasi seksual turut melibatkan hormon yang dapat memperbaiki kesehatan mental.
"Hormon seks yang dilepas dalam tubuh seperti oksitosin dan endorpin dapat mengaktifkan titik pusat pada otak dan meningkatkan rasa terhubung dan intimasi," ujar Rayburn.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riset juga membuktikan bahwa orgasme dapat membantu melawan gangguan kecemasan hingga depresi.
Pasalnya ketika tubuh terangsang, aliran darah ke organ intim akan meningkat untuk menghidupkan kerja saraf. Efeknya, orgasme akan menstimulasi dan meningkatkan fungsi kerja sejumlah bagian otak.
Bagian otak yang dimaksud adalah bagian sensor dan motor otak, batang otak, dan frontal cortex atau bagian otak yang berfungsi mengatur pemahaman, logika, konsentrasi, dan sikap kritis seseorang dalam menanggapi suatu hal.
Dalam riset lain yang dimuat di European Psychiatry juga memperlihatkan bagaimana orgasme bermanfaat dalam pemulihan jangka panjang untuk depresi, bahkan depresi tingkat akut.
Sebab, seperti yang dijelaskan oleh Rayburn, orgasme dapat menstimulasi produksi hormon baik untuk tubuh, seperti oksitosin, noradrenalin, dan serotonin yang membantu mengatur mood dan perilaku, serta menurunkan kadar stres.
Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh frekuensi orgasme terhadap tubuh. Namun, sebuah studi pada 2020 menunjukkan bahwa orgasme yang berlebih malah akan berdampak buruk bagi tubuh dan berpotensi menimbulkan dampak psikologis, fisik, sosial, dan moral yang negatif.
(vyp/vyp)











































