Sebelum bercinta, vagina sebaiknya sudah dalam posisi mengalami lubrikasi atau pelumasan secara alami. Ini berguna untuk mempermudah penetrasi sehingga istri menikmati hubungan intim.
Pelumasan vagina alami sebagian besar didorong oleh hormon estrogen. Kadar estrogen rendah menyebabkan jaringan vagina menjadi tipis, rapuh, dan kering, otomatis membuat seks terasa menyakitkan.
Dikutip dari Business Insider India, terdapat sembilan cara alami untuk membantu pelumasan vagina. Begini caranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Konsumsi vitamin A
Vitamin A berperan penting dalam perkembangan selaput lendir yang meliputi lapisan vagina. Anita Sadaty, MD, dokter spesialis kebidanan dan ginekologi di Northwell Health System New York mengatakan vitamin A sangat membantu dalam kelembapan dan produksi kolagen. Vitamin A dapat dikonsumsi secara oral, tetapi tidak boleh dikonsumsi berlebihan.
"Jika vitamin A menjadi sangat tinggi, bisa terjadi kerusakan hati, tapi sejujurnya cukup sulit untuk overdosis," katanya.
2. Konsumsi vitamin B
Sekresi vagina dapat diubah oleh faktor hormonal dan makanan. Fungsi kekebalan tubuh yang tepat penting untuk kesehatan vagina. Suplemen vitamin B kompleks meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Vitamin B dapat dikonsumsi sebagai suplemen atau diserap melalui sumber makanan termasuk unggas, ikan, kentang, dan pisang. Namun, jangan sampai berlebihan. Ini dapat menyebabkan kurangnya kontrol otot, dan masalah pencernaan.
3. Tingkatkan asupan beta-karoten
Beta-karoten adalah provitamin, artinya tubuh menggunakannya untuk membuat vitamin lain, seperti vitamin A.
Beta-karoten ditemukan dalam makanan termasuk wortel, sayuran berdaun hijau tua, ubi jalar, brokoli, melon, dan labu. Meskipun tidak berbahaya dalam dosis tinggi, terlalu banyak dapat menyebabkan kulit menjadi kekuningan.
4. Konsumsi lemak omega-3
"Secara umum, asam lemak esensial akan membantu memperbaiki arsitektur mukosa vagina," kata Sadaty.
Sebuah studi tahun 2012 menemukan omega-3 secara signifikan mengurangi kekeringan vagina selama 6 bulan di antara pengidap kanker payudara pascamenopause. Sebelumnya, mereka mengalami atrofi vagina yang merupakan penipisan, pengeringan, dan pembengkakan dinding vagina.
5. Konsumsi vitamin E
Vitamin E membantu meningkatkan pelumasan vagina. Sebuah studi tahun 2016 terhadap 52 wanita pascamenopause menunjukkan vitamin E membantu sebagian besar subjek dengan gejala atrofi vagina, termasuk kekeringan. Vitamin E dapat dicerna dari berbagai makanan, termasuk minyak nabati, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.
"Makanan seperti labu dan biji bunga matahari semuanya baik untuk mengatasi kekeringan," kata Sadaty.
Ketika bersumber secara alami melalui makanan, vitamin E tidak membawa risiko. Namun dalam bentuk suplemen, vitamin E dosis tinggi meningkatkan risiko perdarahan dengan mengganggu kemampuan darah untuk menggumpal. Ini berpotensi menyebabkan stroke hemoragik atau pendarahan di otak.
6. Kelola stres
Sadaty menjelaskan salah satu faktor terpenting dalam menyeimbangkan hormon adalah tingkat stres yang rendah. Meskipun penelitiannya masih terbatas, stres, kecemasan, dan depresi dianggap dapat memperburuk kekeringan vagina.
Sadaty merekomendasikan 3 aktivitas untuk mengelola stres, yaitu olahraga, diet seimbang, dan tidur yang cukup. Penelitian menunjukkan olahraga membuat orang lebih bahagia dan stabil secara emosional. Studi juga menemukan tidur tidak hanya mengurangi stres dengan mengisi ulang dan memulihkan tubuh, tetapi juga mengarah pada kepuasan hidup yang lebih besar.
Pola makan tertentu dapat menjadi alat manajemen stres yang penting. Ada juga makanan kaya vitamin yang dapat mengurangi kekeringan secara drastis, termasuk sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat.











































