Vagina yang longgar sering kali disalah artikan sebagai tanda kalau si wanita sering melakukan hubungan seks. Tak jarang, wanita yang memiliki miss v yang longgar dianggap sebagai wanita 'nakal'.
Tapi apa benar demikian? Apakah vagina longgar memang disebabkan terlalu sering berhubungan seks?
Profesor klinis kebidanan dan ginekologi Mary Jane Minkin, MD, mengungkapkan vagina yang longgar ternyata tidak ada kaitannya dengan kebiasaan berhubungan seks. Ia menjelaskan vagina terdiri dari jaringan elastis yang dapat meregang dan tetap mempertahankan bentuk aslinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski vagina dapat meregang saat berhubungan seks untuk mengakomodasi penis atau mainan seks, ukurannya tidak akan berubah. Setelah berhubungan seks, otot-otot vagina berkontraksi dan kembali ke ukuran semula," paparnya dikutip dari Insider, Minggu (25/6/2023).
Jadi vagina yang longgar bukan berarti karena si wanita suka melakukan hubungan intim. Lantas, apa penyebabnya?
Pakar ginekologi Alyssa Dweck, MD, menerangkan salah satu hal yang mempengaruhi kerapatan vagina adalah saat melakukah hubungan seks untuk yang pertama kali.
"Karena sebelum berhubungan seks untuk yang pertama kali, vagina diselimuti membran tipis yang disebut hymen. Hymen robek secara natural ketika penetrasi terjadi, sehingga memudahkan penis atau objek lain masuk ke dalam vagina," ungkapnya.
Selain itu, Alyssa mengatakan vagina longgar juga bisa disebabkan oleh hal non-seks lainnya. Misalnya, karena melahirkan.
Dia menjelaskan saat proses bersalin, kepala bayi akan menekan dinding bukaan pada vagina dan membuat ukurannya berubah secara permanen. Namun, vagina yang longgar akibat proses melahirkan bisa dikembalikan dengan melakukan latihan kegel.
Kerapatan vagina juga akan berkurang secara natural seiring dengan pertambahan usia. Karena saat bertambah tua, vagina akan menjadi kering dan kehilangan elastisitasnya.
"Kami menganjurkan agar mereka menggunakan pelembab untuk vaginanya, seperti yang dilakukan pada wajah, dua hingga tiga kali seminggu jika mengalami vagina kering saat menopause," pungkasnya.
(kna/kna)











































