Fakta-fakta Sexomnia, Gangguan Seks yang Terjadi Saat Tidur

Fakta-fakta Sexomnia, Gangguan Seks yang Terjadi Saat Tidur

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 22 Jul 2023 21:01 WIB
Fakta-fakta Sexomnia, Gangguan Seks yang Terjadi Saat Tidur
Ilustrasi tidur. (Foto: Getty Images/iStockphoto/millann)
Jakarta -

Biasanya seseorang ketika tidur cenderung tidak melakukan aktivitas apapun. Namun, beberapa orang ternyata memiliki gangguan tidur yang dapat menyebabkan perilaku seksual yang disebut sexsomnia.

Apa itu sexsomnia? sexsomnia ialah gangguan tidur di mana seseorang secara tidak sadar melakukan perilaku seksual. Sexsomnia diklasifikasikan sebagai parasomnia, yaitu sekelompok gangguan yang meliputi tidur sambil berjalan, mengigau, dan meneror saat malam hari.

Dikutip dari Live Science, sexsomnia terjadi ketika sebagian otak tiba-tiba terbangun dari tidur nyenyak. Menurut laporan tahun 2010 di jurnal Clinical Neurology and Neurosurgery, pengidap sexsomnia secara teknis masih tertidur, namun mulai melakukan perilaku seksual tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dr Rexford Muza, seorang dokter yang fokus dengan masalah tidur di Guy's and St Thomas Hospital di Inggris, pengidap sexsomnia ketika tidur, akan mungkin membelai dirinya sendiri maupun pasangannya, atau si pengidap akan membuat suara dan gerakan seksual.

Jurnal Current Opinion in Pulmonary oleh dr Muza menyebut ketika sexsomnia, wanita lebih cenderung melakukan masturbasi. Sementara pada pria, lebih sering memulai hubungan seksual dengan orang yang tertidur di sampingnya, meskipun orang dengan sexsomnia masih tertidur dan tidak ingat pada pagi hari.

ADVERTISEMENT

Apa Penyebab Sexsomnia?

dr Muza menjelaskan sebagian besar penyebab sexsomnia dipicu oleh pasangan yang berpindah tempat tidur. Hal ini kemungkinan menyebabkan gairah parsial di otak. Namun, apapun yang dapat mengganggu tidur, mendengkur, kebisingan eksternal atau perubahan suhu mendadak, bisa menjadi pemicu sexsomnia.

Selain itu, dikutip dari Mayo Clinic, orang dengan sleep anea, dapat mengalami sesxsomnia karena kesulitan bernapas yang meyebabkan pengidapnya mengeluarkan suara terengah-engah atau tersedak. Di malam hari, hal tersebut bisa membangungkan sebagian otak.

Perlu dicatat, libido yang tinggi bukan menjadi pemicu sexsomnia. Menurut Schenck, tidak ada korelasi antara dorongan seksual yang tidak terpuaskan dan sexsomnia.

Apa Saja Gejala Sexsomnia?

Gejala sexsomnia dapat bervariasi, tergantung pada orangnya. Tetapi, ciri yang mendasari parasomnia ini adalah orang yang sedang tidur menunjukkan perilaku seksual yang tidak mereka sadari dan tidak dapat dikendalikan, seperti:

  • Masturbasi
  • Membelai
  • Mendesah
  • Melakukan gerakan seksual
  • Memulai aktivitas seksual
  • Agresi seksual
  • Pelecehan seksual



(kna/kna)

Berita Terkait