Tak bisa menutup mata, kualitas aktivitas seksual memegang peranan penting dalam menentukan kualitas hubungan pasutri. Sebab tak hanya perihal kenikmatan di ranjang, hubungan seksual yang baik juga bisa membangun keintiman antara pria dan wanita, yang terbawa ke aktivitas sehari-hari.
Namun pada beberapa kondisi, pasutri merasa bosan dengan aktivitas seksual yang terkesan begitu-gitu saja. Memang, rasa bosan itu wajar terjadi. Namun jika berlangsung terus-menerus, jelas salah satu risikonya adalah keintiman yang terganggu.
Seringkali, rasa bosan tersebut menandakan adanya permasalahan dalam kualitas hubungan. Namun perlu diingat, tidak seluruhnya rasa bosan dalam aktivitas seksual disebabkan oleh masalah dalam hubungan. Bisa jadi, rasa bosan itu timbul akibat kondisi fisik ataupun psikis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Best Healthmag berikut beberapa alasan pasangan suami istri bosan dalam melakukan aktivitas seksual:
1. Kelelahan
Kehidupan yang penuh dengan kesibukan dapat menyebabkan kelelahan yang berdampak pada gairah seksual seseorang. Setelah menjalani berbagai aktivitas sepanjang hari, seseorang mungkin merasa terlalu lelah untuk terlibat dalam hubungan seksual.
2. Stres
Pengaruh negatif dari berbagai sumber stres, seperti tuntutan pekerjaan, persoalan keluarga, atau masalah keuangan, bisa berdampak pada menurunnya minat seksual seseorang. Kortisol, hormon yang berkaitan dengan stres, memiliki peran untuk mempengaruhi gairah seksual, yang mana dapat mengakibatkan berkurangnya ketertarikan pada aktivitas seksual.
Terutama pada pria, stres dapat mengganggu produksi hormon testosteron, hingga menyebabkan masalah disfungsi ereksi.
3. Kesehatan Mental
Kesehatan mental memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi gairal seksual seseorang. Kecemasan dan depresi, dapat mengurangi minat dan kenikmatan dalam aktivitas seksual. Penggunaan antidepresan juga memiliki pengaruh terhadap tingkat libido, yang dapat menurunkan gairah seksual dan membuat orgasme lebih susah tercapai.
4. Komunikasi yang Tertutup
Mempertahankan komunikasi yang erat dalam hubungan suami istri adalah suatu hal yang sangat penting. Melakukan dialog terbuka mengenai perasaan dan kebutuhan satu sama lain memiliki potensi besar untuk mengatasi perbedaan dalam gairah seksual. Dengan melakukan diskusi terbuka, bukan hanya masalah-masalah saja yang dapat dipecahkan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hubungan.
5. Bosan dalam Hubungan
Setiap hubungan akan mengalami beberapa tahapan seiring waktu. Pada awal menikah, mungkin pasutri merasa penuh kebahagiaan dibarengi gairah seksual yang membara. Namun, gairah seksual akan mengalami fluktuasi yang alami seiring berjalannya waktu, dan dapat mengakibatkan berkurangnya intensitas daya tarik seksual.
Faktor-faktor seperti stres atau kewalahan merawat anak dapat menjadi pemicu dari menurunnya minat dalam aktivitas seksual.
6. Keinginan Seksual yang Berbeda
Keinginan seksual pada setiap orang bisa berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Terutama pada pria, umumnya mereka memiliki minat seksual yang lebih tinggi. Namun, tidak dapat diabaikan bahwa setiap orang akan mengalami perubahan dalam tingkat hasrat seksual, seiring dengan pertambahan usia. Hormon estrogen pada periode perimenopause dan testosteron dapat memengaruhi gairah seksual.
(kna/kna)











































