Ternyata wanita bisa melakukan orgasme palsu atau yang disebut dengan fake orgasms. Tak jarang, mereka berpura-pura mencapai klimaks saat berhubungan seksual. Apa alasannya?
Dikutip dari laman Time, sebuah penelitian menunjukkan sekitar 80 persen wanita memalsukan orgasmenya. Peneliti seks mengatakan alasan wanita berpura-pura orgasme salah satunya untuk menyenangkan pasangan.
Di sisi lain, para peneliti di Temple University dan Kenyon College mengamati 481 wanita yang aktif secara seksual. Menurut penelitian, ada 4 faktor utama yang mempengaruhi wanita memalsukan orgasme, di antaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menyenangkan Pasangan
Memalsukan orgasme karena mengkhawatirkan perasaan pasangan. Para wanita memilih berpura-pura orgasme demi kesenangan pasangan.
2. Ketakutan
Berpura-pura orgasme untuk menghindari emosi negatif yang muncul terkait dengan pengalaman seksual. Beberapa wanita merasa tidak nyaman dengan respons pasangan saat dirinya belum mencapai puncak klimaks atau orgasme.
3. Membangkitkan Gairah
Upaya wanita untuk berpura-pura orgasme salah satunya juga demi meningkatkan gairah seks sendiri selama sesi bercinta. Berpura-pura orgasme akan membuat pasangan semakin bergairah, melihatnya bergairah mungkin akan membuat diri sendiri juga bergairah.
Dikutip dari NBC News, para ilmuwan dari University of Central Lancashire dan University of Leeds, menanyakan serangkaian pertanyaan kepada 71 wanita berusia antara 18 dan 48 tahun. Mereka menganalisis desahan yang dikaitkan dengan gairah seksual, beberapa kategori yang mencakup 'hening', 'erangan', 'jeritan', 'kata-kata'.
Bukan tanpa sebab, terungkap alasan wanita menggunakan desahan adalah untuk 'mempercepat' pasangan mencapai klimaks. Beberapa alasan dikaitkan dengan perasaan bosan, kelelahan, ketidaknyamanan, dan keterbatasan selama bercinta. Dengan kata lain, suara-suara yang dikeluarkan para wanita itu tidak selalu karena mereka terlalu bersemangat.
Laki-laki juga bisa melakukan fake orgasme, tapi lebih jarang melakukannya. Dalam penelitian Muehlenhard, sekitar 36 persen pria berpura-pura setidaknya sekali menggunakan 'desahan' itu sedangkan wanita sebanyak 61 persen.
(naf/naf)











































