5 Penyebab Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Intim

5 Penyebab Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Intim

Atta Kharisma - detikHealth
Senin, 08 Jan 2024 18:25 WIB
5 Penyebab Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Intim
Foto: iStock
Jakarta -

Anyang-anyangan setelah berhubungan intim bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Kondisi ini bisa disebabkan beragam hal. Bahkan dalam beberapa kasus, anyang-anyangan juga menjadi pertanda kondisi medis tertentu.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, anyang-anyangan atau yang disebut juga dengan disuria adalah sensasi terbakar dan nyeri yang muncul saat buang air kecil. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, namun lebih sering terjadi pada wanita.

Umumnya, anyang-anyangan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus, gejala anyang-anyangan bisa bertahan hingga beberapa hari. Jika ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Anyang-anyangan Setelah Berhubungan Intim

Lantas, apa saja yang bisa menyebabkan anyang-anyangan setelah berhubungan intim? Dikutip dari berbagai sumber, berikut bahasannya.

1. Kurang Lubrikasi

Dikutip dari laman Healthline, anyang-anyangan setelah berhubungan intim salah satunya bisa disebabkan oleh kurangnya lubrikasi saat seks. Biasanya, hal ini terjadi ketika penetrasi dilakukan saat vagina si wanita dalam keadaan kering.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, kulit penis atau vagina bisa mengalami iritasi dan semakin sensitif. Hal inilah yang kemudian memicu munculnya rasa terbakar atau anyang-anyangan saat buang air kecil.

2. Seks Terlalu Intens

Selain kurangnya lubrikasi, penyebab anyang-anyangan setelah berhubungan intim juga bisa disebabkan oleh aktivitas seksual yang terlalu intens atau kasar. Pasalnya, gesekan yang terlalu keras saat penetrasi dapat menyebabkan terjadinya iritasi baik pada penis maupun vagina.

3. Reaksi Alergi

Anyang-anyangan setelah berhubungan intim juga bisa dipicu oleh reaksi alergi. Umumnya, reaksi alergi muncul akibat penggunaan produk bantu seks seperti kondom atau pelumas.

Pada wanita, reaksi alergi juga bisa disebabkan oleh kontak dengan sperma pasangan. Dikutip dari Healthline, reaksi alergi ini dipicu oleh kandungan protein yang ada dalam sperma tersebut. Adapun gejala akibat reaksi terhadap sperma ini bisa berupa kemerahan, bengkak, hingga gatal-gatal.

4. Infeksi Saluran Kemih

Pada beberapa kasus, anyang-anyangan setelah berhubungan intim bisa menjadi pertanda infeksi saluran kemih (ISK). ISK adalah kondisi yang bisa membuat seseorang merasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil.

ISK disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri tersebut kemudian menimbulkan peradangan yang kemudian membuat buang air kecil menjadi sakit.

Beberapa gejala ISK di antaranya:

  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Urine berbuih
  • Urine berubah warna menjadi kemerahan, pink, atau coklat
  • Bau tidak sedap pada urine
  • Nyeri di tulang panggul

5. Penyakit Menular Seksual

Selain ISK, beragam penyakit menular seksual (PMS) juga bisa menyebabkan anyang-anyangan setelah berhubungan intim. Adapun jenis PMS yang bisa menyebabkan anyang-anyangan tersebut di antaranya herpes, klamidia, dan trichomoniasis. Anyang-anyangan yang muncul setelah berhubungan intim bisa saja menjadi salah satu gejala dari penyakit tersebut.

Selain anyang-anyangan, gejala lain yang mungkin menyertai di antaranya:

  • Gatal di area yang terinfeksi
  • Bengkak pada penis, vagina, atau anus
  • Pendarahan tak wajar dari penis, vagina, atau anus
  • Keluar cairan berwarna kekuningan, hijau, atau abu-abu dari alat vital
  • Nyeri di perut bagian bawah
  • Nyeri di testis



(ath/kna)

Berita Terkait