Orgasme adalah titik puncak kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual. Baik pria maupun wanita dapat mencapai orgasme saat bercinta. Kendati demikian, orgasme pada pria dan wanita memiliki sejumlah perbedaan yang jarang diketahui orang-orang.
Berbicara soal perbedaan, mungkin hal pertama yang terlintas adalah ejakulasi. Ejakulasi adalah kondisi ketika penis mengeluarkan air mani (semen) yang mengandung sperma. Biasanya, ejakulasi terjadi ketika pria merasakan orgasme saat bercinta. Karena melibatkan penis, ejakulasi adalah hal yang hanya terjadi pada pria saja.
Namun, perbedaan orgasme antara pria dan wanita tak hanya sebatas ejakulasi. Faktanya, perbedaan orgasme pria dan wanita mencakup banyak hal, termasuk kemampuan untuk orgasme berkali-kali dalam satu sesi bercinta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Romper, berikut perbedaan orgasme antara pria dan wanita.
1. Fase refraktori
Biasanya, pria akan merasa lemas setelah mencapai orgasme. Kondisi ini ditandai dengan penis yang 'loyo' dan tidak bisa ereksi selama beberapa waktu. Ini disebut dengan fase refraktori (refractory period). Pada fase ini, mustahil bagi pria untuk bisa kembali mencapai orgasme.
Di sisi lain, wanita umumnya tidak mengalami fase refraktori sehingga siap kembali melakukan hubungan intim dengan pasangan dan mencapai orgasme selanjutnya.
Meski begitu, pada beberapa kasus wanita bisa mengalami fase refraktori yang ditandai dengan klitoris yang membengkak dan terlalu sensitif untuk bisa melanjutkan aktivitas seksual.
2. Durasi
Seksolog Chanel Jaali Marshall mengungkapkan soal durasi, orgasme wanita bisa lebih lama dibanding pria. Sejumlah penelitian sepakat bahwa orgasme wanita dapat berlangsung hingga 20 detik. Bahkan, sebagian wanita bisa mengalami durasi orgasme yang lebih lama.
Sedangkan, orgasme pria hanya berlangsung sekitar 3 sampai 10 detik.
"Orgasme dapat bervariasi dalam durasi dan intensitasnya, dan dapat tergantung pada orang maupun situasinya (bersama pasangan atau solo). Tidak ada orgasme yang 'lebih baik' dibandingkan yang lain, dan secara ideal memang seharusnya tidak dibandingkan," ujarnya.
3. Tujuan biologis
Orgasme pria memiliki tujuan yang jelas, yakni mendorong terjadinya ejakulasi agar sperma dapat masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur. Namun pada wanita, orgasme tidak memiliki tujuan biologis yang jelas.
Meski begitu, Marshall mengatakan orgasme secara tidak langsung dapat mendukung reproduksi dengan cara mendorong wanita untuk lebih sering berhubungan seks sehingga meningkatkan peluang kehamilan.
"Beberapa peneliti berpendapat orgasme dapat mendorong wanita untuk lebih sering melakukan hubungan intim (orgasme dapat menghilangkan stres dan meningkatkan keintiman) dan meningkatkan keberhasilan reproduksi," tuturnya.
4. Otot yang berkontraksi
Sensasi yang dirasakan ketika orgasme ternyata berasal dari kontraksi otot-otot tertentu pada tubuh. Pada pria dan wanita, otot yang berkontraksi saat orgasme pun berbeda.
Ketika orgasme, otot anus, kelenjar prostat, dan penis pada pria akan berkontraksi sehingga menghasilkan sensasi kenikmatan yang intens. Sedangkan pada wanita, otot yang berkontraksi saat orgasme adalah vagina, rahim, dan pelvis.
(ath/naf)











































