Selama terjadi rangsangan seksual, penis akan memanjang dan kaku ketika darah mengalir ke ruang-ruang seperti spons di dalamnya. Namun, pada beberapa kasus bentuknya bisa cenderung 'bengkok'.
Biasanya hal ini disebabkan oleh anatomi penis pria yang berbeda. Bisa juga dipicu penyakit 'Peyronie Disease' yang berdampak pada ereksi menyakitkan.
Penis yang sedikit melengkung ke kiri atau ke kanan saat ereksi merupakan hal yang umum terjadi. Namun, jika penismelengkung lebih signifikan hingga merasa sakit atau kesulitan saat berhubungan intim, hal ini harus diwaspadai.
Mr P dapat mengalami fraktur saat berhubungan seks atau cedera akibat olahraga atau kecelakaan lainnya.
Penyakit Peyronie, atau Peyronie's Disease, terjadi ketika jaringan parut terbentuk di bawah kulit penis yang menyebabkan ereksi bengkok. Cedera penis dan operasi saluran kemih tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Dikutip dari National Health Service, kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar menyerang pria berusia di atas 40 tahun.
Gejala Penyakit Peyronie
- Terdapat area yang menebal atau benjolan keras (plak) di batang penis
- Penis melengkung saat ereksi
- Rasa sakit saat ereksi
- Berkurangnya panjang atau ketebalan penis
Beberapa pria dengan kondisi ini merasakan nyeri pada oenis mereka, sementara yang lain tidak merasakannya. Rasa sakit mungkin akan membaik seiring berjalannya waktu.
Namun pada kasus yang parah, lekukan pada penis dapat membuat hubungan seks menjadi sulit, menyakitkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Penyakit Peyronie juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyebab Penyakit Peyronie
Penyebab Peyronie's disease belum diketahui secara pasti. Diperkirakan, kondisi ini kadangkala terjadi setelah cedera pada penis saat ereksi, seperti tertekuk saat berhubungan seks. Namun, kondisi ini dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas sehingga faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan di dalamnya.
Tahapan Penyakit Peyronie
Dikutip dari Cleaveland Clinic, penyakit Peyronie memiliki dua tahap, yakni akut dan kronis.
Akut
Tahap akut berlangsung antara enam dan 12 bulan. Selama periode ini, jaringan parut terbentuk di bawah kulit penis, menyebabkannya melengkung atau berubah bentuk. Rasa nyeri mungkin terasa saat Mr P ereksi atau lunak.
Kronis
Jaringan parut tidak lagi tumbuh selama tahap kronis. Kelengkungan pun tidak akan bertambah parah. Rasa sakit biasanya hilang selama fase kronis, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut, terutama saat mengalami ereksi.
Disfungsi ereksi (DE) dapat terjadi selama fase ini.
Kapan Mengunjungi Dokter?
Kunjungi dokter segera apabila melihat tanda-tanda atau mengalami gejala penyakit Peyronie. Perawatan dini akan memberi kesempatan terbaik untuk memperbaiki kondisi atau mencegahnya menjadi lebih buruk.
Jika telah lama mengalami kondisi ini, temui dokter jika rasa sakit, kelengkungan, panjang, atau kelainan bentuk lainnya mengganggu diri atau pasangan.
Simak Video "Kenali Risiko Kanker Penis pada Pria Dewasa"
(Syifaa F Izzati/naf)