Meningkatnya penerimaan sosial terhadap berbagai alat bantu seksual diprediksi menjadi pertanda bahwa tren bercinta dengan robot tidak lama lagi bakal jadi kenyataan. Bahkan di 2035, seks dengan virtual reality bakal mudah ditemui sehari-hari.
Prediksi ini pertama kali disampaikan praktisi futurologi Dr Ian Pearson, dalam sebuah laporan di The Sun, 8 tahun silam. Belakangan, prediksi ini kembali ramai diperbincangkan.
Dalam analisisnya, Dr Pearson menyebut salah satu indikasinya adalah makin berkurangnya tabu untuk membicarakan sextoys, termasuk di berbagai majalah wanita. Menurutnya, pada tahapan ini manusia sudah tidak jauh dari tren robot seks.
Ia juga memprediksi, pada 2050 hubungan seks pada manusia akan semakin tidak populer.
"Awalnya banyak orang masih ragu berhubungan seks dengan robot, tapi lama kelamaan akan terbiasa, seiring meningkatnya AI (Artificial Inteligence) dan perilaku mekanis dan perasaannya, dan mereka mulai menjadi teman dengan ikatan emosional, dan rasa sungkan lama-lama berkurang," tulisan Dr Pearson dalam sebuah laporan.
Tren tersebut juga akan ditandai dengan munculnya istilah Robophilia, untuk menggambarkan ketika manusia jatuh cinta dengan robot.
(up/up)