Cerita Wanita Terlahir dengan Rahim Ganda, Terungkap gegara Ini

Cerita Wanita Terlahir dengan Rahim Ganda, Terungkap gegara Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 08 Des 2025 20:00 WIB
Cerita Wanita Terlahir dengan Rahim Ganda, Terungkap gegara Ini
Foto ilustrasi: Getty Images/SewcreamStudio
Jakarta -

Seorang wanita berusia 27 tahun mengungkap pengalaman hidupnya yang mengidap kondisi langka sejak lahir. Ia didiagnosis mengalami uterus didelphys atau rahim ganda, kelainan bawaan seseorang yang terlahir dengan dua rahim.

Kondisi ini dialami sekitar 0,3 persen perempuan di Amerika Serikat. Selain memiliki dua rahim, orang yang mengalaminya juga memiliki dua serviks dan struktur vagina yang terbelah sebagian.

Lewat forum Ask Me Anything (AMA) di Reddit, wanita yang tidak diungkap identitasnya itu membagikan kisahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengalami uterus didelphys komplit, yang berarti saya memiliki dua rahim, dua serviks, dan hampir dua vagina," terangnya, dikutip dari Unilad.

"Kami bercanda dengan menyebutnya 1,5 vagina. Saya sudah lama curiga ada yang tidak beres, tapi baru mendapatkan diagnosis di usia awal 20-an dan sudah melahirkan satu anak," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Awal Mula Kecurigaan Muncul

Awalnya, kecurigaannya muncul dari sejumlah gejala yang selama ini dianggapnya normal. Salah satunya mengalami nyeri haid yang sangat parah.

"Saat memakai tampon, saya tetap mengalami perdarahan dan harus memakai pembalut. Saya kira itu normal," kata dia.

"Ketika meraba bagian dalam, rasanya seperti ada dua 'terowongan'. Hubungan seksual juga kadang terasa nyeri dan tidak nyaman, saya pikir itu hal biasa," tambahnya.

Meski sering tidak bergejala khas, keluhan seperti yang dialami wanita tersebut bisa menjadi petunjuk awal. Menurut Mayo Clinic, perempuan dengan dua rahim dan vagina ganda kerap datang ke dokter karena perdarahan menstruasi yang tidak tertahan tampon.

Hal ini terjadi karena darah masih mengalir dari rahim dan saluran kedua. Kondisi ini juga dapat terdeteksi saat pemeriksaan rutin atau saat seseorang mengalami keguguran berulang.

Sejumlah risiko seperti infertilitas, persalinan prematur, hingga masalah ginjal bisa menyertai, meski tidak selalu terjadi.

Meski begitu, banyak perempuan dengan uterus didelphus tetap dapat hamil yang sehat. Bahkan, bisa melahirkan bayi secara normal seperti yang ada di kasus ini.

Halaman 3 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait