Pasutri Wajib Tahu, Bercinta Malam Hari Bikin Tidur Lebih Pulas

Pasutri Wajib Tahu, Bercinta Malam Hari Bikin Tidur Lebih Pulas

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Sabtu, 13 Des 2025 19:02 WIB
Pasutri Wajib Tahu, Bercinta Malam Hari Bikin Tidur Lebih Pulas
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Denisfilm)
Jakarta -

Aktivitas seksual sebelum tidur selama ini dianggap bisa membantu tidur lebih nyenyak semalaman. Ternyata, anggapan tersebut bukan sekadar mitos belaka.

Dikutip dari Science Alert, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kegiatan seksual sebelum tidur memang bisa berdampak positif pada kualitas tidur seseorang. Menjadikan pasangan suami istri (pasutri) bisa tidur lebih pulas.

Para peneliti di Central Queensland University dan Flinders University di Australia memantau kualitas tidur tujuh pasutri selama 11 malam berturut-turut. Pasanga-pasangan tersebut harus melewati tiga 'tes' yakni masturbasi, berhubungan seks, dan tidak melakukan aktivitas seksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, para partisipan mengisi survei harian terkait jenis kelamin dan aktivitas tidur, termasuk kualitas tidur yang diukur secara objektif menggunakan alat polisomnografi yang merekam aktivitas otak, gerakan, dan pernapasan.

Hasil Penelitian

Pasangan yang melakukan aktivitas seksual sebelum tidur memiliki kualitas tidur yang lebih baik. Namun, waktu tidur mereka tercatat mundur sekitar setengah jam dari jam biasanya.

ADVERTISEMENT

Headset perekam tidur yang dipakai pada penelitian ini juga menunjukkan mereka yang bercinta sebelum tidur membuat seseorang lebih cepat mengantuk.

Di pagi harinya, mereka yang sebelumnya melakukan aktivitas seks mengaku lebih termotivasi hingga 11 poin (dari skala 100 poin) untuk memulai hari.

Tim penelitian yang dipimpin oleh sleep sport scientist Michele Lastella dari Central Queensland University menemukan bahwa seberapa cepat peserta tertidur dan durasi tidur tidak berhubungan dengan meningkatnya motivasi di pagi hari.

Namun, ini bisa saja terjadi karena sampel atau pasangan yang diuji terbilang sedikit, serta penggunaan headset dan aplikasi perekam tidur kemungkinan berdampak pada pengurangan efek positifnya.

Untuk benar-benar menggali manfaat klinisnya, para peneliti menyarankan penelitian selanjutnya harus melibatkan ukuran sampel yang lebih besar, beragam orientasi seksual, dan 'mencakup individu dengan gangguan tidur, kondisi kesehatan, dan rentang usia yang lebih luas'.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Mitos atau Fakta: Tidur Nyenyak Meski Lampu Menyala"
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/up)

Berita Terkait