Bayi tersebut adalah Addison Cox (9 bulan), yang kini harus berjuang untuk hidupnya setelah didiagnosa menderita melanoma (kanker kulit) stadium empat, yang diteruskan dari rahim ibunya selama masa kehamilan. Malangnya lagi, sang ibu kini sudah meninggal dunia.
Briana Cox didiagnosa dengan melanoma setelah mengalami kejang ketika putrinya, Addison, baru berusia tiga bulan, dokter meyakinkannya bahwa bayinya baik-baik saja dan dalam keadaan sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Addison yang kini berusia 9 bulan terlahir dengan melanoma tahap empat, yang diturunkan dari ibunya saat ia masih dalam rahim. Ini merupakan suatu kejadian medis yang langka.
Briana Cox tidak tahu bahwa dirinya tengah menderita kanker saat sedang hamil anak keempatnya itu. Ia pertama kali didiagnosa melanoma pada tahun 2006, tapi ia sudah menjalani operasi untuk mengangkat tumor dan semuanya sudah sembuh.
Ia kemudian harus melakukan check up rutin setiap tiga bulan, kemudian setiap enam bulan dan akhirnya 1 tahun. Dokter meyakinkan bahwa sudah tidak ada sel kanker di dalam tubuhnya.
Tapi pada bulan Juni 2011, Briana mengalami kejang dan dokter menemukan kanker itu kembali.
"Mereka menemukan melanoma ganas telah menjalar dan menyebar di seluruh tubuhnya, bahu, paru-paru dan otak dan yang terburuk di otaknya," jelas suaminya James Cox, pada azfamily.com seperti dilansir Dailymail, Kamis (1/3/2012).
Meskipun dokter meyakinkan Briana bahwa putrinya baik-baik saja, dia meminta dokter tetap menguji bayinya dan dia juga didiagnosis.
"Ini sangat mirip dengan ibunya, di otak, satu di bahunya, di paru-parunya, ginjal, hati, kaki, bahkan bagian belakang lidahnya. Briana sangat emosi. Dia mengatakan ini adalah kesalahannya, tapi semua orang mengatakan itu bukan salahnya," jelas James.
Briana akhirnya harus menyerah dengan kanker dan meninggal dunia pada 12 Februari lalu. Prognosis (ramalan penyakit) untuk putrinya pun tidak baik.

Dokter mengatakan tidak ada obat untuk penyakitnya dan diperkirakan hanya dua tahun lagi waktu bagi si kecil Addison untuk hidup.
Menurut Phoenix Children's Hospital, ini adalah kasus pertama yang pernah dilihat dari jenisnya dan Addison adalah 1 dari 9 kasus yang pernah diterbitkan.
Sebelumnya para ahli berpikir bahwa seorang ibu tidak bisa menurunkan kanker melalui plasenta, karena sistem kekebalan tubuh anak akan mendeteksi dan menghancurkannya. Namun pada 2009, ilmuwan menemukan gen bermutasi pada kedua kanker yang membuat kanker secara efektif terlihat oleh pertahanan tubuh.
Pengumpulan dana dilakukan untuk mengumpulkan uang demi obat Addison yang dapat memperpanjang hidupnya dan meringankan penderitaannya.
"Anda akan berpikir Addison adalah salah satu bayi paling bahagia di muka bumi. Dia seorang pejuang seperti ibunya. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda sakit," tutup ayahnya, James.
(mer/ir)











































