Bayi yang Lebih Kecil dari Kaleng Soda Itu Akhirnya Bisa Bertahan Hidup

Jakarta - Kenna Moore termasuk ke dalam daftar 4 bayi terkecil di dunia yang masih hidup. Ketika lahir 6 bulan lalu beratnya hanya 9,6 ounces (272 gram) yang lebih kecil dari sekaleng soda.

Kenna Moore lahir di Presbyterian Hemby Children's Hospital New York saat usia kehamilan ibunya hanya 24 minggu (6 bulan). Sejak itu Kenna memerlukan perawatan selama 6 bulan di rumah sakit setelah lahir pada bulan Januari 2012.

"Kenna termasuk ke dalam daftar 4 bayi terkecil di dunia yang masih hidup," kata Dr Edward Bell dari University of Iowa Children's Hospital, seperti dilansir abcnews, Rabu (11/7/2012).

Dokter menyatakan bahwa kehamilan Nicki Moore, ibu dari Kenna, tidak berkembang lagi setelah 18 minggu masa kehamilan. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan proses persalinan pada 24 minggu usia kehamilan.

"Ketika proses kelahiran, bayi, plasenta dan air ketuban keluar bersama-sama. Setelah plasenta keluar, tidak ada cara lagi bagi bayi untuk bernapas sehingga kami harus membuka kantong ketuban," kata Dr. Rogers Howell, dokter yang menangani persalinan Moore.

Hal tersebut hanya salah satu masalah medis yang mengancam nyawa Kenna. Dokter harus memasukkan Kenna ke dalam tabung pernapasan, tugas yang sangat sulit dilakukan pada bayi sekecil Kenna.

Kenna juga membutuhkan selang untuk mendapatkan asupan susu karena tidak mampu mendapatkan ASI secara langsung dari ibunya.

Tak cuma masalah berat badan yang kurang, Kenna juga menderita hernia, retinopati prematuritas dan necrotizing enterocolitis, sebuah kondisi pada bayi prematur yang mengarah ke kematian jaringan usus. Tubuhnya yang terlalu kecil juga harus mulai menggunakan organ yang masih belum matang.

"Kenna harus mulai menggunakan paru-paru, saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan organ lainnya. Sehingga tubuhnya akan mengalami stres dan butuh waktu yang lama bagi tubuhnya untuk mengatasi stres," kata Howell.

Ketika kehamilan Nicki berhenti berkembang pada usia kehamilan 18 bulan, dokter menyarankan untuk melakukan aborsi. Tetapi keluarga Moore yakin bahwa bayinya dapat bertahan.

Sebelumnya keluarga Moore pernah mengalami kelahiran prematur pada anak pertamanya yang kini berusia 14 tahun. Anak pertamanya tersebut lahir pada usia kehamilan 30 minggu (7,5 bulan) dan juga memerlukan perawatan selama 6 minggu di rumah sakit.

Meskipun Kenna telah diizinkan untuk menjalani perawatan di rumah, tetapi Kenna masih membutuhkan selang oksigen, selang susu, vitamin, obat-obatan lain dan terapi dari dokter.





(ir/ir)