Hebat! Remaja dengan Down Syndrome Berhasil Mendaki Mount Everest

Hebat! Remaja dengan Down Syndrome Berhasil Mendaki Mount Everest

- detikHealth
Selasa, 02 Apr 2013 14:04 WIB
Hebat! Remaja dengan Down Syndrome Berhasil Mendaki Mount Everest
Eli Reimer (Foto: New York Daily News)
Jakarta - Siapa bilang anak berkebutuhan khusus tidak bisa hidup normal seperti kebanyakan orang pada umumnya? Beberapa di antaranya bahkan memiliki pencapaian yang luar biasa, melebihi kebanyakan orang. Salah satunya adalah seorang remaja yang berhasil mendaki gunung tertinggi di dunia.

Adalah Eli Reimer, seorang temaja berusia 16 tahun asal Oregon, AS. Walau memiliki sindrom Down, Eli bertekad mendaki Mount Everest sejauh 70 mil atau sekitar 112,6 km hingga sampai ke Base Camp Selatan di Nepal. Eli mendaki bersama 8 orang lainnya, termasuk ayahnya, Justin Reimer.

Justin Reimer mengatakan bahwa dokter memberi puteranya acungan jempol karena berhasil lolos tes uji ketahanan. Menaklukkan Everest memang tidak mudah karena amat membingungkan. Selain dipengaruhi oleh ketinggiannnya, cuaca dingin dan potensi longsoran yang mematikan adalah kendala lain yang bisa mengancam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memantau darahnya, tingkat kejenuhan oksigen saat kita naik (gunung). Dan dia secara konsisten, secara signifikan, melangkah lebih tinggi daripada orang lain, dia benar-benar memimpin kita di perjalanan. Eli seperti memandu kami," kata Justin Reimer seperti dilansir New York Daily News, Selasa (2/4/2013).
 

 
Base camp Nepal adalah salah satu dari 2 base camp di Mount Everest. Base camp lainnya berlokasi di Cina. Base camp yang berhasil didaki Eli terletak pada ketinggian lebih dari 5.334 meter di atas permukaan laut. Perjalanannya cukup sulit dan banyak pendaki yang harus tinggal selama 2 -3 hari untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian.

Petualangan ini dimaksudkan untuk membantu mempromosikan Yayasan Elisa, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berupaya menggalang dana dan dukungan bagi orang-orang yang hidup dengan cacat. Yayasan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Reimer dan istrinya, Tamara.

Dari pendakian yang dilakukan Eli ini, Yayasan Elisa berhasil mengumpulkan sumbangan hingga lebih dari US$ 85.000 atau sekitar Rp 827,6 juta. Target yang ingin dicapai dari event ini adalah hingga mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 973,7 juta.

Reimer adalah remaja pertama dengan sindroma down yang berhasil mencapai base camp Mount Everest. Sebelumnya sudah ada seorang pria berusia 35 tahun asal Inggris dengan sindroma down yang berhasil mendaki sampai ke base camp dan menjadi pria pertama dengan sindroma down yang berhasil mencapai base camp Mount Everest.
(pah/vit)

Berita Terkait