Insiden ini terjadi ketika Nicola sedang berada di restoran Almost Famous, yang berada di Parr Street, Liverpool. Tak pernah terbayangkan oleh Nicola bahwa makan burger bisa menjadi malapetaka baginya.
Wanita yang berprofesi sebagai seorang manajer media sosial ini bahkan awalnya sempat menertawakan dirinya sendiri saat peristiwa ini terjadi. Namun keesokan harinya, rasa sakit yang dialami Nicola di mulutnya justru semakin tak tertahankan, seperti dilansir Telegraph, Rabu (21/8/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian melakukan rontgen di Royal Liverpool University Hospital. Hasilnya membenarkan bahwa Nicola mengalami dislokasi rahang dan dokter dengan cepat mengembalikan posisi rahang Nicola dengan menggunakan ibu jari.
"Saat posisinya dikembalikan, seluruh nyeri yang saya rasakan seperti hilang begitu saja. Saya sangat bersyukur dokter bisa cepat menanganinya," ungkap Nicola.
Setelah dilakukan rontgen kedua, terlihat bahwa posisi rahang Nicola sudah kembali normal dan ia diingatkan oleh dokter untuk 'menahan' menguap dan tidak membuka rahangnya terlalu lebar selama 2 pekan ke depan.
Dokter juga mengungkapkan bahwa Nicola memiliki sindrom Ehlers-Danlos (EDS), yang berarti ia memiliki sendi hiper-fleksibel tak stabil. Oleh sebab itu, ia menjadi rentan mengalami dislokasi pada rahangnya.
"Kini saya akan lebih berhati-hati saat makan, terutama jika berkaitan dengan ukurannya. Jika memang saya mau makan burger ukuran besar, saya akan usahakan memotongnya dengan pisau dan garpu," tutur Nicola.
Direktur klinis dari Royal's Emergency Department, Kathryn Clark, mengatakan bahwa insiden seperti ini sebenarnya memang jarang terjadi.
"Jika makanan Anda terlalu besar, kami merekomendasikan untuk memotongnya menjadi potongan yang lebih terjangkau oleh rahang, terutama jika Anda memiliki sindrom Elhers-Danlos," papar Kathryn.
(vit/vit)











































