Isaac Brown (5) terlahir dengan Congenital Insensitivity to Pain (CIP), kelainan yang membuat tubuhnya tidak pernah merasa sakit, bahkan saat ia mengalami patah tulang.
"Masa balita benar-benar mimpi buruk. Dia lompat ke tanah dan menghempaskan wajahnya ke atas meja. Dia pikir terjatuh itu menyenangkan," jelas sang ibu, Carrie Brown, seperti dilansir ABC News, Jumat (1/11/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak menyadari kerusakan yang dia lakukan pada tubuhnya," tutur Carrie.
Kedua orang tuanya sering bolak-balik ke dokter untuk mencari tahu dan mengobati kondisi aneh yang dialami putranya. Namun hasilnya nihil, dokter mengatakan kelainan langka yang dialami Isaac tidak dapat diobati. Satu-satunya saran medis adalah mengajarkan Isaac bagaimana caranya mengenali rasa sakit. Isaac kini tahu bahwa berdarah itu kondisi yang buruk, tetapi masih tidak bisa memahami bahwa ada berbagai variasi tingkat nyeri.
Congenital Insensitivity to Pain atau juga dikenal dengan istilah Hereditary Sensory Neuropathies (HSN) adalah penyakit gangguan atau kemunduran sistem saraf yang mengakibatkan seseorang kehilangan rasa atau sensasi dari luar, terutama di bagian tangan dan kaki.
Penyakit ini sangat komplikasi, bersifat turunan, banyak tipenya dan sangat jarang terjadi. Tapi yang pasti semua tipenya menyebabkan gejala yang hampir sama yaitu kehilangan fungsi saraf sensori dan respons kontrol terhadap sakit dan suhu. Akibatnya, seseorang tidak bisa bergerak secara spontan ketika badannya terkena rangsangan dari luar.
Selain tak memiliki rasa sakit, Isaac juga menderita anhidrosis, suatu kondisi langka yang mempengaruhi kurang dari 100 orang di Amerika Serikat, yang membuat dia tidak mampu mengendalikan suhu tubuhnya, juga tidak bisa merasa panas atau dingin. Di musim panas ketika suhu sedang tinggi-tingginya, ia harus dipaksa untuk tinggal di dalam rumah atau mengenakan rompi pendinginan untuk membantunya menurunkan suhu tubuhnya.
(mer/vit)











































