Benci Payudaranya Berukuran 34E, Wanita Ini Diet Ekstrem dan Anoreksia

Benci Payudaranya Berukuran 34E, Wanita Ini Diet Ekstrem dan Anoreksia

- detikHealth
Selasa, 25 Feb 2014 08:38 WIB
Benci Payudaranya Berukuran 34E, Wanita Ini Diet Ekstrem dan Anoreksia
Leanne McKillop (Foto: Daily Mail)
Greenock, Skotlandia - Bentuk payudara yang besar dan indah biasanya menjadi impian bagi sebagian besar wanita, namun justru tidak bagi Leanne McKillop (30). Ia justru sangat membenci ukuran payudara besarnya tersebut. Hal ini mendorongnya melakukan diet ekstrem, hingga akhirnya ia justru mengalami anoreksia.

"Saya tidak bisa percaya betapa cepat payudara saya tumbuh. Bayangkan, di usia 14 tahun saya harus mengenakan ukuran bra 34E. Pria dewasa seringkali jahil dan bersiul pada saya di jalan, teman-teman di sekolah juga sering meledek saya," ungkap McKillop, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/2/2014).

Kondisi ini benar-benar membuatnya sangat tertekan di usia remajanya. Sejak saat itu, McKillop berpikiran bahwa satu-satunya solusi adalah mengecilkan tubuhnya dan berhenti makan. "Saya berhenti makan dan berolahraga secara obsesif, karena saya pikir hal tersebut akan mengecilkan payudara saya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menginjak usia 16 tahun, McKillop bekerja di sebuah restoran cepat saji. Ia sempat mengalami mual dan muntah di tempat kerja hingga akhirnya sang supervisor menelepon ibunya dan akhirnya gadis ini dirujuk ke psikiater. Pada saat itulah ia kemudian didiagnosis dengan anoreksia nervosa.

McKillop mendapatkan terapi sebelum akhirnya bekerja di sebuah perusahaan komunikasi yang membuatnya mengalami perubahan gaya hidup yang drastis. "Di pantai saya dikelilingi oleh wanita cantik, sehingga keinginan saya untuk kurus menjadi lebih kuat. Ayah dan ibu jauh, tak ada yang mengawasi, sehingga tidak ada seorang pun di sana yang memeriksa pola makan saya," tutur McKillop.

Di usia 20 tahun, McKillop hanya memiliki berat badan sekitar 44 kg. Ia menghabiskan tujuh bulan perawatan di rumah sakit lagi karena anoreksia, yang kemudian membuat berat badannya berhasil naik menjadi 51 kg. Meski mengalami kemajuan, penyakitnya beberapa kali kambuh. "Saat itu saya bahkan tidak mau minum air putih karena saya pikir itu ada kalorinya. Hidup saya berputar hanya dengan olahraga selama lima jam sehari dan obsesif menghitung kalori," paparnya.

Menginjak usia 25 tahun, McKillop kembali dibawa ke rumah sakit dengan bobot hanya sekitar 32 kg. Saat itu ia juga sempat akrab dengan pasien anoreksia lain bernama Paula, namun sayangnya Paula meninggal dua bulan kemudian. Sejak saat itu, McKillop bertekad untuk berubah dan menambah berat badannya.

McKillop kemudian mendaftarkan diri ke salah satu sekolah seni di kotanya, Glasgow School of Art, untuk kuliah desain produk. Ia juga mengambil kelas balet dan figure skating. Semua kegiatan ini dilakukan McKillop untuk membantu mengalihkan perhatiannya dari kalori. Ia perlahan pulih dan berhasil mengontrol anoreksianya.

"Saya sudah kehilangan teman karena anoreksia dan saya ingin orang lain tahu bahwa anoreksia bisa mematikan. Jangan sekalipun memikirkannya. Saya beruntung bisa sembuh meskipun kini ginjal saya bermasalah dan kemungkinan saya untuk memiliki anak sangat kecil," terang McKillop.

(ajg/vta)

Berita Terkait