'Manusia Gajah', Punya 'Belalai' karena Tumor 4 Kg Bergelayut di Wajah

'Manusia Gajah', Punya 'Belalai' karena Tumor 4 Kg Bergelayut di Wajah

- detikHealth
Jumat, 21 Mar 2014 10:32 WIB
Manusia Gajah, Punya Belalai karena Tumor 4 Kg Bergelayut di Wajah
Chana Lal (Foto: Cover Asia Press)
Uttar Pradesh, India - Seorang pria asal India dijuluki 'manusia gajah' karena ada tumor yang tumbuh dan bergelayut di wajahnya hingga menyerupai belalai. Karena 'belalai' tersebut, si pria kesulitan makan dan berbicara.

Adalah Chana Lal (35), pria asal Uttar Pradesh, India utara, yang berjuluk 'manusia gajah'. Di wajahnya tumbuh tumor dengan berat lebih dari 4 kg, hingga membuat wajahnya tampak meleleh sampai ke dada. Karena kondisinya, Lal menghindari cermin dan tinggal sendirian.

Dia menderita neurofibromatosis parah, yang awalnya deformitas wajah kecil hingga kini tumbuh menjadi 'belalai' seberat lebih dari 4 kg. Lal pernah mencoba operasi 10 tahun lalu, tapi ia hampir mati karena kehabisan darah dan dokter mengatakan kepadanya untuk tidak pernah mencoba lagi jika ia masih ingin hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini bungsu dari delapan bersaudara ini hidup sebagai seorang pertapa, melalui hari-hari dengan bekerja sebagai kuli dan dibantu oleh dua keponakannya.

"Saya memiliki wajah yang jelek, saya bahkan tidak seperti melihat diriku di cermin. Jadi saya tidak mengharapkan orang lain melihat saya. Saya akan senang menjalani operasi tetapi saya telah kehilangan semua harapan. Saya hampir mati terakhir kali sayamenjalani operasi, jadi saya ragu apa pun yang bisa dilakukan untuk wajah ini," ujar Chana Lal, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/3/2014).

Lal lahir dengan cacat sangat kecil di wajahnya, tetapi karena orang tuanya sangat miskin dan tidak ada dokter atau rumah sakit terdekat, ia tidak pernah mencari bantuan tenaga profesional sampai ia berusia 8 tahun.

"Saya tahu ada sesuatu yang aneh tentang wajah saya ketika anak-anak berlari dari saya. Saya ingat menangis kepada ibu dan dia mengatakan kepada saya secara langsung bahwa saya memiliki wajah yang menyeramkan. Setelah itu saya tidak pernah meminta siapa pun untuk bermain dengan saya lagi," kenangnya.

Pada tahun itu, mendiang orang tua membawanya ke dokter, tapi biaya 15.000 Rupee (sekitar Rp 2,8 juta) untuk pengobatan terlalu mahal bagi keluarga dan mereka kembali pulang ke rumah. Dia kembali ke dokter pada usia 25 tahun, setelah kelurga akhirnya mampu mengumpulkan cukup uang untuk biaya operasi. Selama operasi, dokter memotong pembuluh darah utama dan Lal mulai mengalami perdarahan tak terkendali.

Tumor tersebut kini telah tumbuh begitu besar hingga Lal kehilangan penglihatan di mata kiri dan pendengaran di telinga kiri. Ia juga tidak bisa mengunyah karena rahangnya turun, sehingga gigi tidak dapat melakukan tugasnya dengan benar. Selain itu, Lal juga kesulitan untuk makan dan berbicara.

"Saya kesakitan. Kepala saya sakit jika harus membawa barang-barang berat. Tapi saya tidak boleh mengeluh, bos tidak akan memberi saya pekerjaan jika mendengar saya mengerang," ucapnya.

(mer/vit)

Berita Terkait